3 Kesalahan Decluttering yang Harus Dihindari

Assalamuaikum
Decluttering merupakan istilah yang saat ini sering kita dengar dan berkaitan dengan gaya hidup minimalis. 

Dikutip dari laman Waste4Change, decluttering adalah kegiatan menyingkirkan barang-barang yang tidak terpakai dan tidak berguna (clutter) yang memenuhi rumah kita.

Decluttering merupakan salah satu langkah pertama untuk memulai hidup minimalis yaitu merupakan rumah dengan memilih barang-barang yang memang masih kita gunakan dan atau yang sudah tidak kita perlukan kembali. Baca juga : 5 Alasan Memulai Hidup Minimalis

Betul, decluttering bukan hal yang mudah karena kita mencoba melepaskan barang-barang yang sebenarnya sudah tidak kita butuhkan namun tetap tidak rela dilepas. Alasannya berbagai hal seperti ; takut sewaktu-waktu dibutuhkan, penuh kenangan, sayang karena lucu, dsb. Karena pada dasarnya kita banyak melekatkan diri dengan  barang namun sayangnya kita tidak benar-benat membutuhkannya. Sehingga banyak banyak menumpuk dilemari/dirumah. 

Alhasil yang tadinya ingin bersantai dirumah lalu kepikiran cucian sudah menumpuk, setrikaan juga sama, yang dijemur belum dilipat padahal lemari masih penuh. Alasan ini yang mendorong saya untuk kembali memulai decluttering.

Saya sudah melakukan decluttering ini sejak 2 tahun lalu, namun memang menemukan beberapa kendala yang menyebabkan barang tetap banyak terutama pada pakaian. Akhirnya saya mencoba belajar kembali dan mengevaluasi apa yang menyebabkan decluttering saya ini gagal. 

1. Memulai Tanpa Rencana

Kalau kata Maria Kondo 'Konmari' decluttering ini harus menyeluruh, tidak boleh setenag-setengah. Artinya kita harus mulai dengan merencanakan, kapan akan decluttering pakaian, kapan akan decluttering buku-buku, alat dapur, dsb. 

Decluttering baiknya sesuai kategori namun harus menyeluruh. Mau tak mau kita harus merencanakan waktu khusus untuk clutter. Misalnya weekend ini pakaian, weekend depan buku-buku, dsb. 

Kesalahan yang umum adalah decluttering tanpa rencana, tidak punya waktu khusus yang berujung tidak tuntas karena kehabisan waktu atau karena tersela pekerjaan lain.

2. Tidak Konsisten

Ini hal yang menjadi kegagalan hidup minimalis yaitu tidak konsisten. Setelah decluttering dan merasa paling karena isi lemari sudah longgar tetapi malah diisi kembali dengan pakaian/barang baru. Decluttering bukan untuk mengkosongkan isi lemari lalu kita ganti dengan yang baru. Ini berakibat lemari tetap penuh walau sudah decluttering karena kita sendiri yang belum memahami konsep hidup minimalis.


Ini sering terjadi dan saya mengalaminya,hehe. Merasa lemari kosong lali cari-cari yang tidak ada dilemari padahal ya tidak butuh-butih banget. Kalau diingat sekarang rasanya lucu sekali, lelah decluttering lalu diisi lagi dengan barang baru dan sesak lagi lemari, lalu berfikir harus decluttering ulang. Seperti lingkaran setan karena ternyata aku belum konsisten untuk hidup minimalis. 

3. Tidak Menyingkirkan Barang yang Dipilah

Sebelum decluttering pastikan kamu menyiapkan tempat untuk barang-barang yang sudah dipilah keluar dari lemari apakah itu akan disumbangkan atau dijual atau jika sudah tidak layak bisa dikirimkan ke tempat pengolahan sampah untuk diolah kembali. 


Kesalahan umum ketika memulai decluttering tapi tidak ada tempat khusus untuk barang-barang setelah dipilah sehingga tetap menumpuk didalam rumah. Upayakan untuk langsung mengeksekusi barang yang sudah dipilah. Mau itu langsung disumbangkan atau langsung post preloved, dsb.

Itulah 3 hal yang harus dihindari saat decluttering, yuk mulai beberes rumah dengan decluttering!

Comments

  1. Naah iniii, kesalahanku itu ga pake plan. Dan pengen semuanya diberesin 🤣. Ujung2nya bingung sendiri mba, mau nempatin barangnya di mana, atau jadi pusing Krn kok banyak banget yg mau diberesin sekaligus 😅😂. Memang harus pake rencana yaaa, jadi bisa selesai 1-1. Tapi yg paliiiing pengen aku beresin itu pakaian sbnrnya. Banyak yg udah harus dikeluarkan dari lemari, biar ga penuh. Tapi kdg bingung, mau KSH ke siapa.. numpuk lagi kardusnya 😅

    ReplyDelete
    Replies
    1. hallo mba Fanny, makasih loh sering mampir di blog ini hehe. aku juga awalnya bingungf mba tapi sekarang aku bisa preloved ke caroussel atau di donasikan saja mba. nah yang sudah tidak layak aku kirim ke bank sampah.

      Delete
  2. thanks ya tipsnya ... bermanfaat banget nih.

    ReplyDelete

Post a Comment