Tips Memilih Mainan Anak - Upaya Memfasilitasi Dunia Bermain Anak

Assalamualaikum

Rasa-rasanya anak-anak sekarang lebih asik dengan permainan dalam gadget dibandingkan permainan tradisional atau permainan fisik langsung yang bukan dari layar. Tantangan orangtua jaman now sih untuk mensiasati ini, bagaimana menyeimbangkan semua. Anak-anak tidak larut lost control terhadap gadget namun tetap ikut kemajuan jamannya saat ini. Ditambah saat ini sudah hampir 2 tahun kita harus menerima kondisi dimana anak-anak belajarpun harus secara online karena pandemi belum juga mereda.

Di sebuah acara tanya jawab parenting di salah satu stasiun TV dulu sekali, ketika Nada masih bayi. Bunda Elly Risman sekalu narasumber menjelaskan bahwa pentingnya orangtua memilih mainan untuk anak-anaknya. Betul, dunia anak memang duanya bermain, namun tetap perlu arahan dari orangtua permainan seperti apa yang bagus untuk anak-anak. Tidak hanya mendapat kesenangan namun juga sarana belajar dan stimulasi dalam tumbuh kembangnya. 

Tidak jarang melihat orangtua yang membelikan mainan sesuai keinginan anak, padahal mainan yang dipilih anak mungkin saja tidak bermanfaat, maksudnya anak hanya mendapat kesenangan sesaat, tidak ada rangsangan stimulasi yang dirasakan dalam mainan tersebut. Bahkan banyak mainan dibeli, sebentar dimainkan lalu jadi sampah karena hanya jadi kesenangan sesaat tadi. 

Talkshow parenting tersebut menjadikan insight untukku dapat memberikan dunia bermain yang penuh dengan stimulasi yang bermanfaat bagi tumbuh kembang Nada. Jadi sejak dini sekali, aku mulai membelikan mainan yang merangsang stimulasi untuk Nada sesuai rentan usianya. Sebenarnya, tidak harus beli, banyak sekali cara yang bisa dilakukan orangtua dirumah dalam memfasilitasi dunia bermain anak. Bahkan sekarang ini banyak buku atau tutorial online montessori bagi anak-anak salah satu cara memfasilitasi bermain dan belajar anak.

Baca juga : 4 Tips Menata Mainan Agar Anak Mandiri dan Bertanggungjawab

Jadi mainan yang seperti apa sih yang harus dipilih?

1. Pilih Mainan yang Menstimulasi Tumbuh Kembang Anak

Ini sih poin penting nya. Ketika anak diberikan mainan kereta api yang dia bisa jalan sendiri dengan menggunakan batrai misalnya, apa yang bisa dilakukan anak sekalin bertepuk tangan senang menihat mainan keretanya jalan sendiri?. Setelahnya, tidak ada lagi yang dapat dilakukan anak bukan?. Jelas anak hanya mendapatkan kesenangan tanpa stimulasi apa-apa. 

Berbeda ketika anak diberi mainan interaktif, seperti lego, puzzle, dsb. Dalam permainan tersebut anak dituntut berfikir kreatif, pemecahan masalah, koordinasi visual-motorik, dll. dan ini sangat penting untuk tumbuh kembangnya bukan?. Permainan-permainan edukatif seperti ini yang harus orangtua pilih untuk anak-anak mereka. Apalagi ketika anak-anak belum mampu memilih/menentukan yang baik untuk dirinya. Bisa diarahkan sedari diri sehingga kelak setelah dia sudah mampu memilih, ia akan memilih permainan yang menantang untuknya. 

Nyatanya permainan-permainan edukatif ini lebih ramah dikantong lho dibandingkan permainan modern yang 'instan'. Bahkan banyak juga orangtua yang menerapkan montessori dengan permainan DIY yang dibuat sendiri dari bahan-bahan sederhana dirumah. Namun buatku, ini berat sih, hehe jadi lebih memilih membelikan mainan bahkan buku-buku yang edukatif untuk stimulasi Nada. 

2. Pilih Mainan Sesuai Usia Anak

Tentu memilih mainan sesuai rentan usia anak ya, jangan sampai anak terlalu berat dan jadinya tidak happy dalam bermain. Fokusnya tetap bermain ya, fokus ke dunia anak yang memang dunianya bermain dan dapat stimulus dari sana. Happy juga mengedukasi. Sehingga orangtua penting mengetahui aspek tumbuh kembang sesuai usia anak. teman-teman bisa mendapatkan free pdf tentang list tumbuh kembang anak sesuai usia di tulisan ini ya :

Parameter Tumbuh Kembang Anak Usia 0-3 Tahun dan Parameter Tumbuh Kembang Anak Usia 3-6 Tahun

Mainan yang menstimulasi untuk bayi-pun banyak sekarang, dari mulai mengenal tekstur, merangsang indra perasa, story telling atau read aload, merangsarng indra pendengaran dan kognitif juga bonding orangtua dan bayi. Dan masih banyak lagi.

3. Mendampingi dan Ikut Bermain Bersama Anak

Diluar mainan apa itu, utamanya memang kita harus hadir ikut serta dalam bermain dengan anak, baik itu mendampingi, mengarahkan atau ikut bermain bersama mereka. Karena pada dasarnya kehadiran kita lebih utama dibandingkan mainan-mainan yang kita beri untuknya. Tidak sesikit orangtua yang hanya memberi mainan tanpa mengarahkan apalagi mendampingi anak-anak mereka, padahal kebutuhan dasar anak adalah bonding kuat dengan orangtua mereka. 

Jadikan mainan edukasi ini sarana bonding untuk kita orangtua dengan anak. Dengan mendampingi, mengarahkan juga bermain bersama dengan anak-anak.


Comments