Surat Cinta untuk Diri

 Assalamualaikum,

Hai diri, sudah sejauh ini berjalan, tidak terasa ya sudah lebih dari 7 tahun tidak bekerja di ranah public lagi. Apakah masih gusar seperti pertama kali resign? sepertinya masih, walau tidak segusar dulu. Hai diri, mungkin sampai saat ini merasa tidak punya power untuk membantu orang-orang sekitarmu. Rasa-rasanya, diri sibuk dengan keluarga kecil yang masih dibangun dan tertatih ini. Anak pertama di keluarga merasa punya beban di pundak padahal mungkin tidak ada yang menuntut begitu di keluarga, hanya saja diri merasa begitu sensitif ketika tidak mampu memberi lebih kepada orangtua dan adik-adik. 

Hai diri, aku tahu hatimu begitu rapuh jika mengingat keadaan yang dijalani sampai saat ini, kamu merasa belum bisa membantu orangtua kan? kamu merasa belum bisa memberi adik-adikmu hal yang mungkin mereka butuhkan kan?. Malah sebaliknya, kamu merasa sangat tidak enak ketika masih banyak dibantu oleh orangtua, adik-adik mengurus keperluannya sendiri?. Apa kamu merasa tidak berharga?

Hai diri, aku tahu hatimu gusar tentang hal-hal ini. Tidak punya daya dan kekuatan atas harapan yang kamu ingin lakukan untuk keluargamu. Namun, inilah yang harus kamu jalani...

Masih ingat pesan Ummu Balqis beberapa waktu lalu dalam sebuah seminar bahwasanya Allah mencinptakan diri kita sebaik-baik hamba, sempurna dan yang paling mulia! Namun banyak hamba-Nya yang masih rendah diri akan penciptaan Allah, dengan takdir dari-Nya. 

Hai diri, bukankah Allah penuh kasih dan sayang mencintai hamba-Nya begitu banyak, sampai-sampai dosa sebanyak apapun yang dipikul akan diampuni ketika bertaubat dan mendekat kepada-Nya. Walau hamba-Nya ini masih banyak kekurangan, namun Allah tidak berhenti memberikan nikmat dan rezekinya, mengalir seperti air, tanpa henti!

"Katakanlah (Nabi Muhammad), "Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas (dengan menzalimi) dirinya sendiri, janganlah berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS Az-Zumar: 53).

Duhai diri, pernahkah berfikir Allah saja mau memaafkan hamba-Nya, yakinkah kamu tidak mampu memaafkan dirimu sendiri atas kekurangan dan kesalahan yang selama ini menjadi beban pikiranmu selama ini? 

Duhai diri, maukah sedikit saja melihat takdir-Nya dari arah-Nya, mungkin saat ini belum terlihat tapi yakinlah! suatu saat Allah perlihatkan bahwa jalan takdir-Nya ini jauh lebih baik. Maukah kamu bersabar?

Duhai diri, walau mungkin kamu belum merasa maksimal membantu orang-orang sekelilingmu namun kamu bisa memberikan yang terbaik yang kamu mampu saat ini kan? menyediakan waktu luang misalnya? memberikan bantuan secara moril? memberi support? bahkan hal simple seperti mendoakan, pasti kamu lakukan kan? itu sudah sangat luar biasa lho!

Proses yang kamu jalani mungkin tidak mudah ya! sedikit saja bisa berkaca dicermin, melihat sekelilingmu. Anak-anak, suami, orangtua, adik-adik apakah nyaman didekatmu? apakah hubungan kalian baik? jika iya maka kamu sudah menjaganya dengan baik.

Duhai diri, jangan terlalu mengkritisi dirimu. Coba lihat, apa yang sudah kamu lakukan sampai saat ini? 

  • Kamu sudah mau banyak belajar dan mencoba hal baru.
  • Anak-anak terperhatikan dengan baik, sehat dan ceria.
  • Pekerjaan rumah dikerjakan berulang setiap hari.
  • Kamu mau mengambil peluang dari hobi yang digeluti
  • Kamu masih semangat belajar walau dari rumah
  • Kamu menjalin hubungan dan komunikasi baik dengan suami, orangtua dan adik-adik

Saatnya kamu berterimakasih pada dirimu ya!

Tidak mudah menjadi dirimu dengan keadaanmu saat ini, mungkin memang takdir ini yang harus kamu jalani. Tapi sejauh ini, kamu sangat luar biasa lho! Kamu mau mencoba peluang yang hadir didepan mata, walau gagal setidaknya kamu terus berproses dan mencoba. 

Kamu hebat! sudah mau mengambil keputusan untuk fokus mendampingi anak-anak dirumah. Kamu juga sudah mau menjalin hubungan harmonis dengan suami, mau banyak bercerita dan mengobrol, saling mengalah dan memberikan prioritas untuk keluarga. Walau kamu merasa belum banyak membantu orangtua dan adik-adik, rasa-rasanya mereka enjoy dan tidak menuntut apa-apa darimu. Bantuan sebisa yang kamu lakukan sekarang mungkin sangat berharga bagi mereka. 

Salah satu buktinya, kamu bisa ikut dan menyelesaikan challange dari KEBerbagiCeritaRamadhan ini! alhamdulillah. 

Terimakasih ya Hikmah, sudah mau berproses sejauh ini! 




Comments