Akan Banyak Cerita di Libur Lebaran

Assalamualaikum,

Seperti tahun-tahun sebelumnya, hari Raya Idul Fitri adalah hari yang dinantikan setelah 1 bulan berpuasa. Banyak momen indah ketika Ramadhan dan Idul Fitri sejak jaman kecil dulu. Jika diingat, saya menikmati setiap momennya, dari menyambut ramadhan, mengisi ramadhan dengan ibadah secara suka cita, ikut mamah membeli baju lebaran sampai pada momen silaturahmi idul fitri. Momen masa kecil ini rasanya ingin kembali dirasakan, sayangnya tidak bisa ya. Kita tidak bisa kembali memutar waktu, namun tentu kita bisa mengulang momen indah bahkan membuatnya bisa lebih indah.

Saya sangat bersyukur sekali dianugrahi keluarga yang harmonis, yang menciptakan suasana ramadhan dan lebaran menjadi sangat berarti dan dikenang sampai sekarang ini.Ingat sekali momen ketika hari Idul Fitri karena keluarga kami berkumpul semua di Bandung sehingga tidak mudik. Bangun tidur di hari H lebaran begitu dinantikan, bahkan terkadang sulit tidur karena ingin cepat hari esok. Mamah sudah bersiap sejak malam memasak menu masakan untuk hari lebaran besok. Bersih-bersih rumah, anak-anak ikut membantu sebisa-bisanya, menata posisi kue-kue lebaran di meja tamu yang belum boleh dibuka sebelum lebaran, hihi. Menyiapkan baju lebaran yang akan dipakai besok, tas dan sepatunya juga jangan lupa. Di hari lebaran bisa 3x ganti baju lebaran lho, baju solat ied, naju silaturahmi dan baju tidur malam, semuanya baru!! Masya Allah, momen-momen ini sangat menyenangkan. Bersyukur pada mamah dan bapak sudah membuat anak-anaknya bisa merasakan momen indah saat masa-masa lebaran sampai sekarang ini. Semoga Allah membalas segala kebaikan mamah dan bapak.

Waktu berjalan begitu cepat ya, rasa-rasanya baru kemarin menjadi anak dan ikut orangtua dalam pola budaya ramadhan dan idul fitri di keluarga. Sekarang, sudah menikah dan dianugrahi 2 putri cantik yang shalehah, ya! kini sudah jadi orangtua yang akan menciptakan suasana ramadhan dan lebaran menjadi kenangan indah untuk anak-anak, karena akan banyak momen indah di libur lebaran.

1. Momen Mudik ke Kampung

Orangtua sebagai tempat pulang saat lebaran. Sekarang ini, kami merasakan momen mudik lebaran, alhamdulillah masih ada nenek yang masih sehat di Majalaya. Nenek dari suami juga masih sehat dan sekarang berada di Sukabumi. Walau tahun ini kami tidak jadi anak rantau karena sudah stay di Bandung namun kami tetap akan merasakan mudik tahun ini. Kami akan mengajak anak-anak berangkat ke Depok untuk bertemu Aki dan ke Sukabumi bertemu dengan buyut dari ayah. Setelahnya kita ke Bandung lagi kerumah Abah dan Ambu, lanjut ke Majalaya bersilaturahmi kerumah Buyut dari ibu.

Perjalanan kami akan panjang bukan? walau sudah terbayang bagaimana sibuknya perjalanan nanti. Namun kami tetap extited untuk melakukannya, karena hal ini akan menjadi pengalaman dan kenangan seru terutama bagi anak-anak. Biarkan anak merasakan dan belajar menikmati macet ketika mudik lebaran, tidur hanya dengan karpet dan berjejer, berbagi dengan saudara lainnya di kampung nanti. Tidak apa-apa, tidak akan lama kok paling hanya 1-2 malam saja anak-anak akan merasakan hal itu. Karena ternyata pengalaman menarik itu tidak hanya yang nyaman/enak saja. Pengalaman seperti ini juga bisa jadi pengalaman seru dan bermakna, bagaimana kita memaknainya, bukan begitu?

2. Raih Kemenangan di Hari Raya Idul Fitri

Setelah 1 bulan penuh menjalankan ibadah puasa kita akan menikmati hari kemenangan yaitu Idul Fitri, bertakbir tanpa henti atas nama Allah yang Maha Besar dan Maha Kuasa. Melakukan shalat ied fitri 2 rakaat di lapangan dan mendengarkan khotbah juga berinfaq. Setelahnya kita berilaturahmi, bersalaman, saling maaf-maafan. Selayaknya metamorfosis ulat menjadi kupu-kupu, semoga saja kita bisa menjadi sepetri itu. Diri yang tidak lebih baik ini bisa berproses di bulan ramdhan, berpuasa dengan melaksanakan ibadah lainnya hanya karena Allah, sehingga semoga Allah perkenankan kita meraih kemenangan di hari Idul Fitri menjadi diri yang baru, yang lebih baik, yang lebih indah seperti kupu-kupu.

3. Silaturahmi Memperpanjang Umur & Rezeki

Bersilaturahmi, saling memaafkan di hari Idul Fitri ini menjadi mengharu-biru terutama dengan keluarga, orangtua, adik dan kakak. Rasa-rasanya orang-orang terdekatlah yang banyak menanggung kesalahan kita. Momen ini menjadi penuh makna tentunya menjadi momen berharga bagi semua. Berkeliling untuk silaturahmi dengan tetangga, keluarga dan kerabat dekat menjadi rutinitas ketika hari lebaran. Sunnah dari rasulullah ini sangat bermakna, karena ternyata bersilaturahmi dapat memperpanjang umur dan rezeki.

Rasulullah bersabda :

"Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan ditangguhkan ajalnya (dipanjangkan umurnya), hendaklah ia bersilaturahmi." (HR. Bukhari, Muslim)

"Barang siapa yang ingin diluaskan rezekinya atau dikenang bekasnya (perjuangan atau jasanya), maka hendaklah ia menghubungkan silaturahmi." (HR. Muslim).

4. Berlibur dengan Sanak Saudara

Beberapa hari libur lebaran biasanya kami manfaatkan dengan mengajak anak-anak berlibur dengan sepupu-sepupunya. Biasanya kami mengambil tempat yang dekat saja dari lokasi mudik, dulu pernah ke mall Majalaya yang baru buka, ajak anak-anak main di taman bermain dan makan disana. Sempat juga di Sukabumi, ajak anak-anak main air di aliran sungai. Karena jarangnya bertemu dengan sepupu-sepupu, momen lebaran ini salah satu kesempatan buat bermain bersama, mendekatkan satu sama lain dan memberi apresiasi pada anak-anak yang belajar puasa di bulan ramadhan.

Banyak hal yang bisa dilakukan saat libur lebaran, hal yang memorable untuk kita dan anak-anak. Pengalaman dan kenangan yang mungkin akan terus dikenang anak-anak sampai besar sebagai momen indah. 
Kalau sudah seperti ini rasa-rasanya diri tidak bisa mengelak rezeki dan nikmat yang begitu luar biasa dari Allah. Malu rasanya jika masih llai dari perintah-Nya. Semoga setelah ramadhan berakhir, ibadah kita tetap on seperti di waktu ramadhan ya!

Comments