Cerita Kelahiran Anak Kedua


Assalamualaikum,
Sudah 10 bulan lebih after lahiran anak kedua tapi belum sempet cerita di blog. Udah lama banget pengen cerita tapi bingung mulai dari mana. Semakin dinanti-nanti malah semakin lupa detail-detailnya. Ya udah sekarang deh harus nulis. 

Sebenarnya awal-awal setelah lahiran sempet cerita di instagram story pakai tanya jawab juga kebetulan teman-teman yang lain juga sedang hamil dan butuh sharing pengalaman saat melahirkan seperti apa saja yang harus dipersiapkan baik fisik dan mental juga finansial. 


Tapi gak poll rasanya kalau gak cerita di blog, semoga ini jadi pengingat dan kenangan berharga buat Ara pas sudah besar nanti bisa baca blog ibunya. Juga aku pastinya kalau sudah tua agak-agak lupa momen bisa baca ini.

Hamil yang direncanakan

Berbeda dengan hamil anak pertama yang 'kaget' ternyata dikasih langsung hamil hanya jeda 1bulan dari menikah. Karena kaget ini, membuat segala sesuatunya grasak-grusuk. Beda dengan yang sekarang, Ara ini kehamilan ketiga, yang sebelumnya sempat keguguran di usia 6minggu, jeda 3bulan langsung hamil lagi, alhamdulillah.
Cerita lengkapnya disini : Cerita Hamil lagi Setelah Keguguran. 


Kehamilan kedua dan ketiga direncanakan, dari mulai ikhtiar buka KB, karena merasa sudah cukup menjarak usia anak. Nada sudah 4tahun sudah usia cukup untuk mempunyai adik lagi dan aku masih dibawah 30 tahun jadi masih usia oke buat hamil dan melahirkan lagi. Jadi kita menyiapkan segala sesuatunya lebih matang dibandingkan anak pertama dulu. 

Dari mulai fisik, mental dan finansial lebih matang persiapannya. Next tulisan akan share tentang 3 persiapan tadi ya. Sekarang lanjut cerita persalinan.

Pola Tanda Lahir Berulang 

Lahiran anak kedua ini ternyata pola tanda lahirnya sama dengan anak pertama. Sama-sama maju dari HPL (Hari Perkiraan Lahir), sama-sama di 38 minggu. 


Kalau Nada dulu brojol setelah ibu jalan di track gasibu, dede nya ini brojol setelah ibu jalan-jalan di mall 😆. Sebelumnya jalan kaki, muter-muter mall, malam sekitar jam 22,00 keluar air ketuban tapi belum ada mulas. Air ketuban terus keluar akhirnya langsung bergegas ke klinik bersalin. Sekitar pukul 23.30 sampai klinik, langsung dicek pembukaan, masih bukaan 2 mulas belum kencang. Air ketuban terus keluar tapi tidak bocor, alhamdulillah kandungan tetap aman. 


Langsung stay di klinik, masuk ruangan dan langsung main gymball terus sugesti/afirmasi positif diri sendiri "persalinan mudah, lancar, cepat. Jalan lahir elastis, dede dan tubuh bekerja sama dengan baik, semua sehat selamat". Diiringi dengan dzikir dan doa. Karena tiada daya upaya dan kekuatan selain atas karena Allah.

Isi perut dulu biar ada tenaganya, sudah disediakan oleh klinik makanan dan teh hangat. Mulas masih jeda panjang aku makan/minum, ketika mulas mulai jedanya sedikit aku fokus atur nafas dan afirmasi positif. Mulai cek lagi jam 03,00 pembukaan masih pembukaan 5, lanjut main gymball lagi karena aku gak kuat kalau mesti jalan-jalan, lebih memilih main gymball aja diruangan berganti-ganti posisi. 

Sudah mulai mau subuh, mulas makin menjadi-jadi Masya Allah. Ketika gelombang cinta datang aku selalu komunikasikan "alhamdulillah, semakin mulas semakin baik, semakin mulas semakin cepat proses persalinan datang, aku butuh rasa mulas ini".

Sudah tanda-tanda mau mengejan, kembali cek pembukaan jam 04,00 masuk pembukaan 9. Sudah mulai tidak karuan, mulas semakin kencang dan Masya Allah nikmat sekali, fokusku sempat hilang untuk nafas dan afirmasi karena Masya Allah butuh tenaga lumayan buat ngeden baby yang ini. Doa terus dalam hati "Ya Allah ampuni dosaku.. bantu berikan kekuatan".

Dibantu bu bidan yang Masya Allah sabar-sabar untuk tenang dan fokus nafas. Akhirnya kepala dede sudah nongol dan bu bidan bantu kasih aba-aba. Mengejan agak lama, sekitar 4x mengejar baru keluar dede, alhamdulillah refleks nangis langsung terdengar. 


Alhamdulillah akhirnya lahir Baby perempuan, kepengennya teteh Nada adik bayi perempuan alhamdulillah Allah kabulkan 🥰 . Di jam 05.09 hari Minggu, 19 September 2021, dengan berat 3kg, panjang 51cm. Lahir dengan sehat selamat. Alhamdulillah Barakallah Tabarakallah, tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah. 

teteh Nada sayang dede Ara

Tidak Sempat ditemani Suami

Sedih sih, karena ini salah satu hal yang penting bagiku tapi qodratullah memang tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Kelahiran anak pertama dan kedua ini, aku tidak sempat ditemani suami pas anak brojol, hehe. 

Padahal kami sudah berupaya agar bisa bareng-bareng pas anak lahir. Dari mulai ngitung jadwal cuti, bahkan setiap afirmasi positif dirumah aku selalu komunimasikan sama baby dalem perut kalau nanti keluarnya tunggu ayah yah.. eh ternyata udah gak kuat doi pengen keluar juga, hehe.

Ceritanya suami di Jakarta harus kerja dan aku di Bandung karena memang niatnya lahiran di Bandung biar banyak yang bantuin juga after lahiran. Nah sengaja minggu itu suami gak pulang ke Bandung karena estimasi minggu depan lahiran jadi minggu depan aja ke Bandungnya, eh ternyata minggu pas gak pulang keluarnya,wkwk. 

Pas keluar air ketuban, aku langsung telpon suami dan suami langsung prepare ke Bandung, oh sayang di sayang saat itu gak dapat travel karena sudah penuh semua, kereta juga sudah tidak memungkinkan. Naik bus juga sudah tidak ada jam malam. Ternyata dapat untuk keberangkatan jam 02,00 pagi tapi ternyata travel yang antar jemput ke tempat,  jadi lama sekali perjalnananya karena menjemput dan mengantar penumpang satu-satu, alhasil tetap gak keburu. Jam 06,00 setelah persalinan suami video call dan masih ada di rest area 😅. Suami sampai di klinik jam 8 pagi dan sama-sama belum tidur 🤣. 



Kecewa sekali sebenarnya, seperti yang dikatakan abah Ihsan kalau suami menemani istri lahiran itu 'charger ruh' untuk suami. Tapi tetap harus terima takdir yang Allah tetapkan, ambil sisi positifnya, alhamdulillah lahirannya selamat, lancar dan cepat prosesnya. 

Selain itu ayah Bilal gak ikut menemani lahiran saja sudah perhatian sekali, siaga dan sayang sekali sama anak dan istrinya. Apalagi kalau menemani ya? #teuteup, hehe.

Persalinan Mudah Lancar dan Cepat

Persalinan yang mudah lancar dan cepat atas ijin Allah, Masya Allah benar-benar kuasa Allah. Persiapan yang aku lakukan dari semenjak hamil merasa lebih optimal dibandingkan hamil sebelum sebelumnya, walau tetap ada plus minusnya. 


aku kembali menggunakan metode hypnobirthing seperti kelahiran anak pertama dan mengikuti kelas hypno 2x. Namun ketika persalinan aku merasa lebih terasa hypno-nya dengan bidan yang lahiran Nada dulu. Dari segi pelayanan jauh lebih baik bidan dan klinik yang sekarang, Masya Allah sabar dan baik-baik sekali bidan yang membantu proses Ara.

persiapan rutin yang aku lakukan selama hamil. Yoga dan Hypno


Berapa kali aku dibuat takjub dengan proses yang begitu luar biasa. Aku yakin setiap ibu punya momen dan kisah yang luar biasa dalam proses hamil dan melahirkan. Berapa banyak ibu melalui proses melahirkan yang tidak mudah dan butuh perjuangan tapi tidak trauma untuk kembali hamil dan melahirkan berulang-ulang. Apa lagi kalau bukan karunia Allah yang Maha Kuasa 🤍.


Comments