Pesan Pernikahan dalam Drama Go Back Couple

Assalamualaikum, 

Drama romantis berujung pernikahan, ini akhir bagi mereka yang berjuang. Pernikahan bagaikan akhir dan ujung dari sebuah perjalanan cinta. Mereka yang menikah menantikan hari-hari yang indah, pintu berkah telah terbuka dan hidup bahagia selama-lamanya.

Prolog pertama dari drama go back couple ini memang anggapan general para pasangan muda yang sedang kasmaran. Bahwa pernikahan adalah akhir dari kisah cinta yang bahagia. Akankah semua tokoh dalam drama romantis merasakan akhir yang bahagia setelah menikah?. Ya drama go back couple ini mengisahkan tentang REAL LIFE DRAMA ROMANTIS yang banyak dialami pasangan muda yang baru menikah. Pernikahan yang mereka anggap penuh kebahagiaan itu ternyata juga penuh dengan perjuangan dan perubahan terhadap diri mereka masing-masing.

By the way drama ini cukup menguras tenaga, setiap episode nya membuat saya mengeluarkan air mata dan sesekali senyum dan tawa. Semakin bertambahnya episode semakin 'sesegukan' tangisan saya. Drama ini totally sangat membuat saya tersentuh dan menghayati dengan sepenuh hati. Mungkin karena memang saya sedang di posisi yang serupa dengan cerita yang dikisahkan yaitu pasangan muda yang baru memiliki seorang anak. 

Go back couple tayang pada tahun 2017, sudah cukup lama sebenarnya namun drama ini sangat populer dan masih diminati. Bahkan saya sudah 2x menonton drama ini secara berulang rasanya masih sama, masih termehek-mehek dibuatnya, hehe. Drama go back couple memiliki pesan sangat bermakna bagi para pasangan muda yang baru dan akan menikah, terutama makna tentang keluarga dan menghargai cinta yang dimiliki. Drama ini dikemas dengan apik dan menarik dengan memainkan dimensi waktu yang diceritakan kembali ke masa lalu. Tak tanya romantis, drama ini juga bergenre komedi, jadi tak heran ketika penontonnya dibawa tertawa lalu menangis, menangis lalu tertawa, wkwk.

Sinopsis Go Back Couple

Drama go back couple yang diperankan oleh Jang Na Ra sebagai Ma Jin Joo dan So Ho Joon sebagai Choi Ban Do. Diceritakan sebagai pasangan suami istri yang sudah memiliki seorang putra bernama So Jin. Drama ini mengisahkan tentang Ma Jin Joo dan Choi Ban Do yang saling mencintai sampai memutuskan untuk menikah muda namun ternyata akhirnya mereka bercerai ketika sudah dikaruniai seorang putra. Setelah mereka membuang cincin pernikahan mereka masing-masing, tiba-tiba terjadi gempa hanya pada mereka berdua saja dan keesokan harinya mereka berdua kembali ke masa lalu tahun 1999 saat masih berkuliah dulu. 

Choi Ban Do dan Ma Jin Joo kembali pada usia 20 tahun namun jiwa mereka masih di usia 34 tahun. Pasangan yang memutuskan berpisah ini bersumpah akan mengubah masa lalu mereka dengan tidak berhubungan lagi. Namun, takdir berkehendak lain, ternyata perjalanan singkat ke masa lalu ini membuat mereka memahami peran dan situasi yang dialami satu sama lain. Episode drama ini hanya 12, tidak banyak dibandingkan drama korea pada umumnya yang rata-rata 16-20 episode. Drama go back couple tayang pada Oktober-November 2017, setiap episodenya berlangsung selama 1 jam. 

Eps 1 : Pernikahan bukanlah akhir yang bahagia. 
Eps 2 : Kenangan diingat semaumu.
Eps 3 : Musim semi kembali.
Eps 4 : Jantungku berdebar lagi.
Eps 5 : Standar cinta pertama.
Eps 6 : Kau bersinar paling terang, saat jadi diri sendiri.
Eps 7 : Kejujuran ada di antara kebenaran dan kebohongan.
Eps 8 : Senjatamu melawan dunia.
Eps 9 : Saat-saat yang telah kita saksikan.
Eps 10 : Kamu tidak bisa percaya begitu saja.
Eps 11 : Hati yang telah pudar tumbuh kembali ketika kami mengabaikannya.
Eps 12 : Rekan hidup yang tercinta.

Catatan Pernikahan dalam Drama Go Back Couple

Kali ini saya tidak akan membahas banyak tentang sinopsis, ingin lebih membahas pesan dan pelajaran yang saya dapatkan dalam drama menguras emosi ini, yaitu ;

1.Siap Menerima Perubahan Setelah Menikah

Man Ji Jo adalah wanita cantik yang sangat populer di sekolahnya, ia selalu menjadi nominasi miss queen. Namun ketika menikah dan memiliki seorang anak, ia tidak terlalu memikirkan penampilannya lagi. Kesibukan menjadi seorang ibu rumah tangga dengan seorang balita membuat Ma Ji Jo tidak diberi kesempatan untuk memperhatikan penampilannya. Tidak ada lagi yang memandangnya sebagai miss queen, malah ia merasa tidak percaya diri lagi menggunakan rok mini. 


Begitupun dengan Choi Ban Do, setelah menikah dan memiliki seorang putra, tidak ada lagi 'gengsi' seorang laki-laki. Rasa-rasanya urat malu sudah putus, ia banyak mengorbankan perasaan, mengalah demi mendapatkan client dan membuang jauh-jauh rasa gengsi demi menghidupi keluarganya. 


Ya, setelah menikah dan memiliki anak otomatis prioritas kita akan berubah. Perubahan diri setelah menikah akan signifikan terasa, dan sangat perlu disadari agar proses adaptasi tidak terlalu lama. Bahkan tak sedikit para Ibu yang merasa tidak percaya diri, merasa diri tidak berharga, tidak bernilai setelah menjadi ibu rumah tangga. Sehingga mental menerima perubahan setelah menikah perlu dipersiapkan.

2. Memahami Peran Pasangan Setelah Menikah

Memahami peran suami/istri setelah menikah sangat membantu dalam berempati pada pasangan. Saling merasakan bagaimana yang dirasakan pasangan, saling memberikan apa yang dibutuhkan pasangan. Tentunya hal ini akan membuat suami/istri saling peduli, menandakan bahwa selalu ada cinta dan sayang yang diberikan.

3. Hargai Waktu dengan Orang Tersayang

Meninggalnya ibu dari Ma Ji Joon dalam drama ini salah satu yang membuat saya sulit berhenti menangis. Bagaimana Ma Ji Joon bisa bertemu lagi dengan sang ibu, sehingga ia tak mau melewatkan waktu-waktu bersama ibunya. Ingin selalu menghabiskan waktu bersama dan menyentuh sang ibu. Sampai ia terus memandang sang ibu, memeluk, merekam suara ibunya, menghabiskan banyak waktu berdua bersama ibu.


Ini juga catatan untuk kita yang masih memiliki orang tua terutama ibu, bahwa jangan menyia-nyiakan waktu bersama ibu. Apa yang kita bisa berikan maka berikanlah. penyesalan memang selalu di belakang namun kita bisa mencegah penyesalan tersebut dengan memberikan yang terbaik yang kita bisa saat ini.
Baca Juga : Mencegah Penyesalan

4. Kasih Sayang Orang Tua pada Anak Tidak Akan Ada Habisnya 

Ma Ji Joo hampir setiap malam mengigau memanggil nama anaknya So Jin. Ia begitu rindu dengan anaknya hingga sering menangis. Diceritakan juga temannya Ji Joo yaitu so. Tiba-tiba mengajukan cuti kuliah dan memilih bekerja. Keluarganya termasuk keluarga miskin, usaha kecil ayahnya bangkrut dan ibunya hanya seorang pegawai di tempat pemandian umum. Ia membayangkan bagaimana dan berapa banyak ibunya harus menggosok punggung orang untuk membiayai sekolahnya, sampai tangan ibunya merah dan luka. Ia tak sanggup membayangkan dan memutuskan untuk cuti tanpa sepengetahuan ibunya, ibunya datang dan berkata ; "Karena ibu yang mau, ibu yang mau bekerja keras demi kamu bisa sekolah dan berkehidupan yang layak, memiliki masa depan yang baik".

Kakak tingkat jurusan Choi Ban Do yang berambisi menjadi Arsitek ternyata menjadi seorang sales asuransi. Ia begitu malu karena ambisinya tidak tercapai dan kini bekerja sebagai sales, namun ia berkata : "Aku punya kekuatan yang bisa mengalahkan rasa malu, ia membuat aku bisa melakukan apapun" sambil menunjukkan foto anaknya 😢.

5. Jangan Membuat Benang Kusut dengan Mendiamkan Masalah

Masalah dalam pernikahan akan selalu ada, banyak pasangan berfikir bahwa waktu akan menghapus semua, bahwa biarlah mendiamkan masalah toh nanti akan terhapus sendirinya oleh waktu. Namun ternyata mereka salah, mendiamkan masalah sama saja membuat benang kusut dan semakin menjadi bola kusut dengan masalah-masalah lain yang datang. 

Masalah-masalah itu tidak hilang, mereka mengendap di alam bawah sadar dan siap-siap menjadi bom waktu pada akhirnya. Sebelum terlambat dan menjadi bom waktu, mari uraikan masalah satu persatu, lerai benang kusut itu perlahan tapi pasti, satu per satu.
"Saat itu kita mengabaikan masalah dan mengandakan pepatah 'waktu menyembuhkan luka'. Kita harusnya melepaskan, hati kita tersirat satu persatu sebelum bola kusut menelan kita suatu saat nanti" (Dalam prolog episode 11).

6. Bicaralah!

Salah satu jalannya adalah bicara. Bicaralah jika memang ada yang tidak kita suka pada pasangan, bicaralah apa yang kita inginkan pada pasangan. Bicaralah perasaan apa yang sedang kita rasakan, emosi apa yang mengendap, keinginan apa yang terpendam, tanpa ada rasa tidak enak, tanpa ada rasa sungkan.Pentingnya komunikasi suami istri dalam rumah tangga, jika kita tidak bicara maka bagaimana pasangan bisa mengerti?. Jangan hanya mengandalkan prasangka, bicaralah. Apa sulitnya ngomong. Usahakan ngobrol setiap hari dengan pasangan, tentang apapun yang ingin disampaikan, didiskusikan bahkan hal receh sekalipun. Jangan ada sekat komunikasi antara pasutri. 

"Aku tidak meminta kamu melindungiku, aku hanya ingin kamu berada disisiku. Kamu tidak harus memberiku makan, kamu hanya perlu makan bersamaku. Kamu harus menangis bersamaku, berbagi kesedihan bersamaku." Ungkap Ma Ji Joo

"Aku tidak ingin membuatmu menangis, aku berusaha keras membuatmu bahagia, aku hanya ingin kamu tertawa". Jawab Choi Ba Do

"Mengapa kamu tidak berbicara tentang ini sebelumnya? Jika tahu lebih dulu, mungkin hal ini tidak akan terjadi pada kita". Ucap Ma Ji Joo pada Choi Ban Do. 

Hari-hari berkabung ibu Ma Ji Joo meninggal, inginnya Ma Ji Joo bersandar di bahu Choi Ban Do, memeluk dan menangis bersama. Namun sayang Ji Joo tidak pernah mengungkapkan itu. Begitupun dengan Choi Ban Do, ia berusaha menghibur istrinya padahal ia sendiri pun merasa sedih dengan kehilangan ibu mertuanya, namun sekuat tenaga ia tutupi karena ia tak mau membuat Ma Ji Joo menangis. Ma Ji Jo dan Choi Ban Do tidak berbicara dengan apa yang mereka inginkan satu sama lain, mereka hanya mengandandalkan prasangka yang ternyata salah.

7. Melihat Proses bukan Hasil, Menghargai dan Mengapresiasi Usaha yang Dilakukan Pasangan.

"Mengapa aku ini? Kenapa aku tidak bisa melakukan sesuatu dengan benar?. Aku selalu tulus, aku selalu mencoba yang terbaik, tapi seperti hari ini 10 tahun lalu semuanya berantakan. Aku sudah mencoba begitu keras, sehingga aku bisa menjalani hidup bahagia, tapi mengapa aku selalu menyesal?, mengapa aku selalu meminta maaf?". Ungkap Choi Ban Do dengan isak tangis didepan rumah Ma Ji Joo.

Salah satu part favorit saya, sedih sekali rasanya ketika sudah berjuang, berusaha, ikhlas namun selalu salah, selalu merasa menyesal. Tidak ada yang salah dengan usaha, tidak ada yang salah dengan ikhlas dan perjuangan yang dilakukan. Ada kala memang usaha tidak sesuai hasil, apa yang kita inginkan ternyata bukan yang kita dapatkan. Walau begitu, janganlah lelah berjuang karena Allah bukan melihat hasil namun proses dari usaha kita. Selayaknya kita menghargai dan mengapresiasi sekecil apapun usaha yang dilakukan pasangan kita. Hal itu akan membuatnya kuat dan merasa perjuangannya untuk keluarga tidak pernah sia-sia. 

8. Semua Ada Masa-nya, Maka Nikmatilah

Roda kehidupan terus berputar, waktu terus berjalan, masa terus berganti. Mau tak mau, suka tak suka, kita akan mengikuti masa dan usia. Nikmatilah waktu bebas kita sebelum menikah, nikmatilah waktu sibuk kita setelah memiliki anak, nikmatilah waktu senggang kita di masa pensiun.



"Masa muda kami seperti musim semi yang berlalu tanpa memberi kami kesempatan untuk melihat bunga, terus berjalan.. dan kembali kepada kami dengan penuh semangat bahkan lebih seru"

Drama Go Back Couple ini merupakan drama yang paling berkesan untuk saya pribadi. Apakah teman-teman sudah menonton juga? Bagaimana pendapatnya?

Comments