Cerita Liburan Perdana ke Kota Jogja Serta Tips Traveling Bersama Balita dan Lansia



Assalamualaikum, 
Hai hai, kali ini aku mau berbagi cerita tentang perjalanan liburan kami ke kota Jogja di tahun 2018 silam. Ya, ini merupakan perdana bagi keluarga kami menyengaja liburan ke Jogja dengan mengajak serta si kecil Nada juga nenek dan kakek yang sekarang sudah almarhum, semoga Kakek ditempatkan di tempat terbaik disana, aamiin yra. Dengan menggunakan kereta Argo Parahyangan kami menempuh perjalanan Bandung-Yogyakarta sekitar 8 jam. Memilih kereta malam agar bisa beristirahat di perjalanan dan sampai Jogja dini hari, sehingga kami bisa menghabiskan waktu pagi hingga malam untuk mengelilingi kota Jogja. Well, ini salah satu strategi mengefisienkan waktu karena kami hanya 2 hari saja berlibur di kota Pelajar ini. 

Tempat Wisata Familiar Di Kota Jogja

Jadi kita kemana saja? Karena ini pertama kalinya berlibur ke kota Jogja, kami memilih ke tempat-tempat wisata yang terkenall. Yakin deh semua sudah pada familiar dengan tempat-tempat wisata berikut :
  • Candi Borobudur
Hari pertama kami memutuskan untuk berkunjung ke Candi Borobudur, salah satu Cagar Budaya Indonesia yang patut dilestarikan. Pertama kali kesana dan melihat bangunan Candi yang begitu kokoh dan megah, ditambah berbagai bentuk ukiran-ukirannya yang Masya Allah keren sekali. Borobudur termasuk salah satu candi terbesar di Indonesia, bahkan menurut UNESCO Candi Borobudur termasuk monumen kompleks stupa termegah serta terbesar di dunia. 



Kami berkunjung ketika weekend jadi cukup ramai, banyak pengunjung lain baik lokal maupun asing yang juga penasaran dengan karya seni yang mengagumkan tersebut. Tiket masuk Candi Borobudur Rp.40.000/orang, buka setiap hari dari jam 06.00-17.00. Berlokasi di Magelang, Jawa Tengah sekitar 40 km dari kota Yogyakarta.Yang menyenangkan adalah kami semua menikmati perjalanan sampai puncak Candi termasuk Nenek dan Kakek. Jarak jalan kaki yang cukup jauh, jalan yang menanjak serta cuaca pada saat itu teralihkan dengan keindahan dan kemegahan candi. 
  • Jalan Malioboro
Malamnya kami memutuskan ke Jalan Malioboro, yang sering disebut kantungnya Kota Jogja, untuk menikmati suasana malam di sana. Dikutip dari Wikipedia, Jalan Malioboro ini adalah nama salah satu kawasan jalan dari tiga jalan di Kota Yogyakarta yang membentang dari Tugu Yogyakarta hingga ke perempatan Kantor Pos Yogyakarta. Secara keseluruhan terdiri dari Jalan Margo Utomo, Jalan Malioboro, dan Jalan Margo Mulyo. Jalan ini merupakan poros Garis Imajiner Kraton Yogyakarta. 


Kami berjalan sepanjang Jl. Malioboro tersebut, dari ujung sampai ke ujung lagi. Ramai sekali kala itu, banyak toko oleh-oleh terutama baju dan berbagai macam kuliner malam. Kami sempat berbelanja juga mencicipi nasi kucing, kuliner khas Jogja. Live music pun ternyata ada, permainan music tradisional lengkap dengan gamelannya. Dan lagi berjalan sepanjang jalan Malioboro itu tidak terasa lelah termasuk nenek dan kakek yang tidak kami sangka kuat jalan cukup jauh seharian kala itu. Ya, karena kami benar-benar menikmati suasana di Malioboro yang terasa 'Jogja Banget'.
  • Pantai Indrayanti
Esok harinya kami memutuskan mengunjungi pantai cantik di sekitar Jogja, pantai Indrayanti. Lokasi pantai Indrayanti berada di Desa Tepus, Kecamatan Tepus, Gunung Kidul, Yogyakarta. Kami menempuh perjalanan sekitar 2 jam dari kota Jogja, kurang lebih 66 km dari pusat kota. Perjalanan 2 jam tersebut sangat tidak terasa karena jalan yang sangat lancar juga pemandangan selama perjalanan Subhanallah indah sekali. Kami disuguhkan dengan pemandangan pedesaan, langit biru dengan awan putih, gunung sejauh mata memandang, diapit dengan sawah yang masih hijau. 



Sampai di pantai Indrayanti kembali takjub dengan keindahan pantai ini. Pantainya bersih sekali, pasir putih dengan beberapa karang di bibir pantai dan lautnya benar-benar biru. Suasana pantai selatan di wilayah Jogja yang sangat luas dan airnya pun sangat jernih. Belum puas rasanya bermain dengan pasir dan berkenalan dengan ombak Pantai Indrayanti saat itu, namun apa daya jadwal kereta kepulangan kami ke Bandung juga harus dikejar sore itu. Lalu bergumam dalam hati,Suatu saat aku akan kembali lagi ke kota Jogja dengan lebih lama, karena seru sekali liburan kesana dan rasanya belum puas.

By the way, aku baru pertama kali juga membawa Nada liburan keluar kota yang cukup jauh, biasanya hanya sekitar Jakarta-Bandung saja. Dari pengalaman kemarin aku ada beberapa tips buat teman-teman yang ingin mengajak anak balita traveling, terlebih perjalanan yang cukup jauh dan atau liburannya akan lama. 

Tips No Ribet-ribet Traveling Membawa Anak Balita dan Lansia 

  • Tetapkan Destinasi Liburan Sebelum Berangkat
Cek kesiapan liburan salah satunya dengan memilih destinasi wisata dan membuat jadwal, terlebih ketika tidak menggunakan tour guide. Hari pertama mau kemana saja, lalu hari kedua kemana, dan seterusnya. Ini akan membantu dalam persiapan packing apa saja yang harus dibawa. Dengan destinasi yang jelas, kita dapat membawa baju/keperluan lainnya sesuai dengan kebutuhan disana. Seperti ke Borobudur, aku menyiapkan baju dari bahan yang menyerap keringat untuk digunakan, sedangkan ke jalan Malioboro aku menyiapkan baju panjang dan jaket untuk Nada pakai, menghindari angin malam karena tahu akan kesana di malam hari. 
  • Membawa Baju Seperlunya 
Terkadang membawa Balita sangat cemas akan kekurangan baju atau peralatan lainnya, namun membawa terlalu banyak baju atau peralatan yang tidak perlu malah akan membuat repot. Sesuaikan dengan destinasi yang kita pilih, seperti ke pantai sediakan baju ganti 1-2 stel untuk anak.
  • Membawa Gendongan yang Nyaman 
Memilih membawa stroller atau gendongan bisa disesuaikan dengan kondisi keluarga dan dimana tempat liburannya. Aku memilih membawa gendongan kangguru, karena lebih simple dan dirasa paling nyaman untuk kami.
  • Menginap di Hotel/Penginapan yang Lokasinya Strategis
Ini salah satu yang penting juga apalagi ketika liburan membawa anak-anak dan juga orang tua yang sudah mulai sepuh, seperti kemarin aku mengajak juga nenek dan kakek. Pilihan tempat menginap yang lokasinya strategis sesuai destinasi yang kita pilih adalah salah satu solusi 'no ribet-ribet'. Mengefisienkan waktu berlibur dengan meminimalisir waktu perjalanan.

Jadi kapan ya kita bisa traveling lagi?. Semoga Pandemi ini segera berlalu sehingga kita kembali bisa menikmati alam ciptaan-Nya.

Comments

  1. Kebetulan aku juga mau ke Jogja akhir bulan ini mba. Tp sejujurnya blm tau mau kemana :D. Agak berani kalo dtangin tempat wisata apalagi ya rame ya. Jd sepertinya bakal kebanyakan di hotel atopun jalan2 aja naik mobil, cm ga mau ke tempat yg Crowded.

    Sbnrnya pgn bgt ajakin anak ke Borobudur. Blm prnh mereka. Tp liat ntr deh. Kalo ga memungkinkan Krn rame, kayaknya bakal batal. Pantai2 di gunkid juga jd pilihan. Walo aku blm tau enaknya pantai yg mana :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah... lagi pandemi gini emang lebih banyak pertimbangan ya mba Fanny, bisa coba cari penginapan yang asik jadi walaupun di penginapan aja tapi tetep nikmatin liburannya staycation ceritanya hehe.

      Delete
  2. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  3. kalau ajak balita dan lansia kudu diperhitungkan persiapannya ya, apalagi balita yang kadang mudah rewel dan kadang juga bingung mengerti maksudnya

    jadi pengen ke Jogya dari sebelum covid, sampe covid muncul belum kesampaian ke sana lagi

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul mba Ainun.. iya nih pengen liburan lagi yaa udah kangen.. udah hampir 1thn gak kerasa pandemi ini. semoga cepat berlalu kita bisa traveling2 lagi.. hehe

      Delete
  4. Aku terakhir jalan2 ke Jogja tuh 2018 deh atau 2016 ya bareng kelaurga dan mama papaku. Membawa lansia dan anak2 liburan itu memang ga sedikit tantangannya. Sering ke toilet, camilan kudu wajiiib haha ready, selera makan disingkronin dll. Tapi pasti happy banget khan? Kapan lagi momen akan seperti ini? Hehe nice syory. Tema blognya lucu nih :D

    ReplyDelete

Post a Comment