Memilih Bahasa Inggris Sebagai Bahasa Kedua untuk Si Kecil ; Jago Bahasa Asing, Si Kecil Makin Bersaing!


Assalamualaikum,

Beberapa kali kesempatan pendidikan dan karir terhambat karena kemampuan bahasa inggris yang kurang mumpuni. Saya harus kembali menelan ludah ketika gagal mengajukan jadwal sidang skripsi karena nilai Toefl tidak mencapai target. Ya! saya harus kembali belajar dan mengulang untuk jadwal ujian toefl selanjutnya. Tidak tanggung-tanggung 3x saya kembali mencoba peruntungan untuk bisa lulus toefl sebagai salah satu syarat pendaftaran sidang skripsi. Karena hal ini, saya harus berusaha 2x lipat baik dalam waktu, tenaga dan biaya yang dikeluarkan.

Lain waktu ketika akan mencoba peruntungan untuk lanjut pendidikan ke profesi, lagi-lagi saya gagal di bagian toefl ini. Padahal, materi ujian dan wawancara lainnya bagus, hanya 1 saja, toefl ini. Ah.. andai saja ada toleransi pengurangan poin standard toefl untuk ujian masuk, angan-angan saya saat itu. Kesempatan lanjut profesi saat itu sirna, saya memilih untuk kembali bekerja kantoran.

Pengalaman yang saya alami sangat mungkin dialami banyak orang di Indonesia. Ya! jaman saya dulu kemampuan bahasa inggris ini memberi peluang pendidikan dan karir lebih mudah dan lebih besar, apalagi jaman sekarang bahkan nanti?

Seperti kebanyakan orang tua, berkaca atas pengalaman terdahulu. Saya tentu tidak ingin anak-anak yang mungkin memiliki potensi besar di pendidikan dan karir mereka kelak mesti terhambat karena kemampuan bahasa inggris yang kurang mumpuni. Seperti kalimat bijak yang sering kita dengar, bahwa :
“Belajar di waktu kecil bagai mengukir di atas batu, sedangkan belajar sesudah besar bagai melukis di atas air"
Apalagi dalam kemampuan bahasa inggris ini yang manfaatnya sangat luas untuk masa depan anak-anak, diantaranya :
  • Membuka pintu komunikasi global
  • Memperluas wawasan
  • Memberikan lebih banyak peluang pendidikan dan karir di masa depan
  • Dan banyak manfaat lainnya

Oleh karenanya, orang tua merasa bahwa memberi pendidikan bahasa inggris sejak dini akan baik dalam kemampuan bahasa asing anak-anak kelak. Namun, isu bilingual yang katanya berpengaruh pada perkembangan bahasa anak menjadi kekhawatiran para orang tua dalam mengajarkan bahasa inggris sejak dini.

Isu Pemaparan Bahasa Inggris Terlalu Dini

Kasus yang terjadi di lingkungan saya, beberapa anak teman yang memang dibiasakan berbicara bahasa inggris oleh orang tua nya dirumah sejak bayi, ketika beranjak sekolah, terjadi beberapa masalah. Seperti kurang leluasa bermain atau bersosialisasi dengan teman-temannya karena perbedaan bahasa. Anak kurang memahami bahasa bahasa Indonesia, karena dirumah nya menggunakan bahasa inggris sejak bayi/kecil. Hal ini juga menghambat penyerapan akademis karena guru di sekolah mengajar dengan bahasa Indonesia kecuali mata pelajaran bahasa asing, itu pun tidak full menggunakan bahasa inggris.
"The brain effort required to master the two languages instead of one certainly diminishes the child’s power of learning otherthings which might and ought to be learn”. (Jefferson 1922:148)
Bahwa ternyata, kemampuan otak untuk menguasai dan mengingat dua bahasa akan mengurangi kemampuan anak mempelajari hal-hal lain yang mungkin dan sebaiknya dipelajari terlebih dahulu, Penjelasan Jefferson tersebut mengisyaratkan bahwa kapasitas berpikir seorang anak itu terbatas, dan pemikirannya kurang efektif karena otak menyimpan dua sistem ilmu bahasa.

Hasil penelitian Gage & Berliner (1975) Sapir & Nitzburg (1973), memperoleh dua kesimpulan yaitu:
  • Bilingual cenderung berpengaruh terhadap prestasi belajar. Anak yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utamanya akan kesulitan dalam pembelajaran di sekolah yang menggunakan bahasa pengantar berbeda. Meskipun tidak berpengaruh negatif terhadap perkembangan tingkat kecerdasan (IQ).
  • Memberi pengaruh yang kurang menguntungkan juga bagi perkembangan keribadian dan sikap sosial anak. 
Kekhawatiran akan isu pemaparan bahasa inggris terlalu dini tersebut tentu menjadi kebingungan bagi para orang tua. Jadi bagaimana sebaiknya orang tua mengenalkan dan mengajarkan bahasa asing pada anak?

Bahasa Inggris Sebagai Bahasa Kedua

Penjelasan psikolog sekolah, bahwa anak harus dikenalkan terlebih dahulu dengan bahasa ibu. Bahasa ibu adalah bahasa pertama yang anak pelajari. Bagi orang Indonesia bahasa ibu yaitu bahasa Indonesia. Prioritaskan untuk mengenalkan bahasa pertama, baru kemudian kenalkan bahasa kedua.

Memilih bahasa inggris menjadi bahasa kedua ini bisa jadi pilihan baik orang tua dalam perkembangan kemampuan bahasa asing pada anak. Hal ini selaras dengan metode Grosjean, sequenial or successive way yaitu cara yang berurutan.
"Metode Grosjean adalah metode yang memberi anak kesempatan untuk belajar bahasa ibu terlebih dahulu. Metode ini percaya dengan mempelajari bahasa ibu terlebih dulu dengan baik sebelum belajar bahasa asing akan membantu anak untuk dapat memahami budaya bahasa pertamanya."
Begitu keluar dari konteks atau lingkungan sekolah, anak-anak mereka akan tetap menggunakan bahasa Indonesia, sebagai bahasa utama, terutama dalam konteks keluarga dan sosial. Oleh karena itu, penting untuk mendorong anak agar belajar bahasa Inggris ketika mereka sudah menguasai bahasa ibu. Setelah anak sudah menguasai bahasa ibu, kekhawatiran tentang kehilangan bahasa pertama dan keterlambatan dalam pengembangan bahasa tidak akan ada lagi.

Waktu yang Tepat untuk Anak Belajar Bahasa Inggris

Seperti pemaparan sebelumnya, baiknya mengenalkan bahasa ibu terlebih dahulu pada anak. Bisa dimulai sejak dalam kandungan kandungan, bayi dan balita. Pembiasaan bahasa ibu dalam interaksi sehari-hari akan membuat anak mengenal dan mengerti bahasa pertamanya. Setelahnya, orang tua bisa mengenalkan bahasa kedua yaitu bahasa inggris. Dimulai dari mengenalkan kosa kata bahasa Inggris sederhana. Untuk vocabulary sederhana saya kenalkan pada anak-anak sejak usia 2 tahun. Upaya yang dilakukan dari rumah, seperti memfasilitasi buku-buku anak tentang animals, numbers, fruit, limb, etc. Menyanyikan lagu-lagu anak berbahasa Inggris dan sesekali memberi pertanyaan sederhana dengan bahasa Inggis, seperti "where are you doing?", "what are you feel now?", etc.

Praktisi bahasa asal Inggris, Elizabeth Allen, menyarankan anak untuk belajar bahasa asing pada rentang usia 3-11 tahun. Sebab, di atas usia itu, anak akan lebih sulit menyerap kosakata bahasa asing yang diterimanya. Selaras dengan hal tersebut, psikolog sekolah anak sulung mengungkapkan bahwa waktu terbaik untuk anak bisa belajar bahasa asing lebih intens adalah di usia 4-12 tahun.


Saat ini anak sulung sudah mulai memasuki usia SD, saya merasa skill bahasa Inggris ini bisa lebih fokus dan intens untuk bisa dilatih. Masalah, saya merasa kurang dalam penguasaan atau pengajaran bahasa Inggris untuk next level ini.

Unlock Your Kid's Language Potensial with Cakap Academy

Saya memang sedang ingin membuka potensi anak-anak dalam pendidikan juga karir dimasa depan lewat bahasa Inggris. Namun sayangnya ketidakcakapan saya dalam bidang bahasa inggris ini membuat kekhawatiran lain. Bagaimana caranya mengajarkan anak bahasa inggris? sedangkan diri sendiri pun kurang mumpuni. 
Tenang, ada Cakap Akademy!
Program yang ditawarkan Cakap Akademy cukup solutif untuk orang tua yang memiliki masalah seperti saya. Selaras dengan usia yang direkomendasikan untuk belajar bahasa asing, Cakap Akademy memberi pengajaran for kid's 4-12 years old. Dengan metode yang disesuaikan dengan aspek perkembangan kognitif dan motorik usia anak, sehingga memberikan hasil yang optimal dalam pembelajaran bahasa asing dengan metode exsplor, certify and practice. Hal ini selaras dengan gaya parenting yang saya upayakan dirumah yaitu stimulasi sesuai dengan tahapan perkembangan anak dengan memberi banyak ruang anak untuk  eksplor dan latihan.

Learning Program Bahasa Inggris di Cakap Akademi juga based on Common European Framework of Reference for Languange (CEFR) yaitu tingkat kemahiran berbahasa asing berdasarkan pada kesepakatan negara-negara Uni Eropa. Kualifikasi dari pengajarnya pun memiliki pengalaman mengajar lebih dari 5 tahun, memiliki gelar master/kualifikasi mengajar internasional dan memegang sertifikasi mengajar TESOL, TOEIC, TESL, HSK/HSKK. 

Terdapat 3 rancangan spesifik untuk rentan usia anak di Cakap Akademy ini, yaitu :

  1. Egg (4-5 tahun) : Diisi dengan permainan yang bervariasi dan menarik didampingi oleh guru bahasa inggris yang kompeten untuk membantu anak menikmati bahasa inggris sebelum anak-anak mulai belajar. 
  2. Young Caterpillar (6-9 tahun) : Tahap paling penting dalam kehidupan anak karena memiliki mekanisme alami untuk memperoleh dan belajar bahasa pada tahap ini. Anak-anak menjadi dewasa secara kognitif, imajenaif dan kreatif. Level young caterpillar ini setara dengan CEFR Level Pre A1 Started.
  3. Caterpillar (10-11 tahun) : Tahap ini adalah waktu ideal untuk mulai belajar bahasa inggris di kelas. Anak-anak tidak hanya belajar bahasa namun juga mengembangkan motivasi belajarnya. Level caterpillar ini setara dengan CEFR Level Pre A1 Movers.
Rancangan sesuai rentan usia perkembangan anak ini salah satu yang jadi bahan pertimbangan saya dalam memilih kursus bahasa asing untuk anak-anak. Karena hal ini akan sangat berpengaruh pada mentalitas anak untuk siap sesuai tahapan usia. Oia, pertimbangan lainnya adalah cara belajar yang menyenangkan bagi anak, sehingga hal ini dapat membuat anak betah dan suka terhadap bahasa inggris. Jika sudah suka, pasti akan lebih mudah dalam belajar nya bukan?

Ternyata di Cakap Akademy ada beberapa keuntungan yang ditawarkan yang ternyata cukup menarik, diantaranya :

  • Fun Learning : Anak-anak akan enjoy dengan pembelajaran yang menarik dan interaktif juga disertai dengan fasilitas dan aktifitas yang optimal.
  • Engaging Materials : Penyampaian materi menggunakan berbagai media pembelajaran dan teknologi.
  • Progress Report : Kemajuan dan laporan belajar anak-anak dipantau di setiap sesi kelas.
  • Academic Support : Keberhasilan siswa di Cakap Academy akan membantu anak-anak dalam rencana belajar.
  • Graduation and Certificate : Anak-anak akan mendapatan sertifikat kelulusan dan graduation ceremony ketika telah menyelesaikan level pembelajaran.
Kelas yang disediakan bisa online dan offline. Orang tua bisa pilih dan sesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing. Info lebih detail dan lengkap bisa ke Kursus Bahasa Inggris Online. Teman-teman bisa gunakan kode referral HIKCKPSBB7WZR untuk melakukan pendaftaran. Cakap Academy juga mendapat rekor MURI lho! dengan katagori The First LIVE two-way foreign language app. Cakap Academy memang The #1 Upskilling Plaform In Indonesia!
Memberi yang terbaik untuk masa depan anak memang tidak mudah namun sangat bisa diupayakan. 

Sumber refrensi : 
  • https://media.neliti.com/media/publications/218706-kajian-dampak-bilingual-terhadap-perkemb.pdf
  • https://theconversation.com


Comments

  1. Belajar bahasa inggris salah satu pembelajaran yang bisa dikatakan wajib karena memang bahasa internasional menggunakan bahasa inggris.selain itu, dapat menjadi keterampilan tersendiri bisa fasih berbahasa inggris untuk melamar pekerjaan bahkan mungkin saja tidak menutup kemungkinan bisa bekerja di luar negeri.

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul sekali, anak-anak mampu bersaing dan peluangnya jauh lebih besar menanti

      Delete
  2. Udh ga bisa disangkal kemampuan bhs asing skr ini wajib sih dikuasai. Apalagi dengan adanya persaingan global ya mba.

    Anakku yg pertama udh lancar Inggris, makanya dia skr lagi belajar bahasa jepang. Tp memang si kakak kuat banget dalam hal bahasa sih.

    Agak beda dengan adiknya. Dia hrs dikasih les intensif utk bisa paham.

    ReplyDelete

Post a Comment