Tips Mengajarkan Anak Berpuasa di Bulan Ramadhan

 Assalamualaikum, 

Bagaimana puasa di hari-hari pertama? semoga lancar ya! Kegiatan berpuasa di bulan ramadhan sudah menjadi rutinitas/kebiasaan bagi umat islam. Seringnya kita hanya mengikuti kewajiban, ritual ataupun kebiasaan yang sudah dibentuk tanpa tahu esensi atau manfaat yang berdampak untuk diri. Tidak masalah sebenarnya, namun jika didalami lebih atau belajar lebih lagi mungkin rutinitas, kewajiban atau kebiasaan itu akan menjadi lebih bermakna ketika kita jalani. Lebih menghayati dan lebih tu'maninah dalam melaksanakannya. Sama seperti puasa di bulan Ramadhan ini, seperti rutinitas setiap tahun tapi jika mau diamati bahwa banyak kebaikan untuk diri dalam kebiasaan puasa ramadhan ini.

"Berpuasalah kamu, niscaya kamu akan sehat" (HR. Al-Tabrani)

Sabda Rasulullah tersebut ternyata sudah dibuktikan secara empiris dalam dunia kedokteran. Banyak sekali manfaat berpuasa untuk kesehatan fisik juga mental. Seperti : memperbaiki sistem percernaan, mengurasi resiko penyakit jantung, melatih self control yang baik bagi kesehatan mental dan masih banyak manfaat lainnya.

“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu akan diampuni.” (HR. Bukhori dan Muslim)

Selain banyak manfaat bagi kesehatan fisik dan mental, puasa ini tidak kalah banyak manfaat atau kebaikannya dari segi persepktif islam. Seperti sabda rasulullah diatas, bahwasanya berpuasa dapat menhapuskan dosa. Tujuan puasa dalam Islam adalah mencapai hakikat taqwa, bagaimana kita mampu mentaati perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. 

Tentu dengan segudang kebaikan puasa dan bulan ramadhan ini, rasanya tidak mau dilewatkan untuk bisa mengajarkan anak-anak ikut belajar puasa. Tidak dipungkiri bahwa mengajarkan dan membiasakan kebaikan sedari dini akan lebih mudah selayaknya mengukir diatas batu, berbeda dengan mengajarkan ketika sudah beranjak dewasa selayaknya mengukir diatas kertas. 

Baca juga : 4 Kegiatan Menyambut Ramadhan dalam Keluarga

Membuat anak kelak akan menjadi anak yang sehat baik fisik, mental juga spiritual menjadi impian semua orangtua. Menjadi anak shaleh/shalehah tentu tidak serta merta datang begitu saja, ada keimanan yang dibangun sejak kecil, ada rasa syukur dan sabar yang juga dikenalkan sejak dini. 

Bagi orangtua, momen ramadhan ini salah satu waktu terbaik membangun fitrah keimanan untuk anak-anak. Namun banyak juga yang masih bingung mulai mengajarkan puasa dari aman? semoga beberapa tips ini bisa membantu ya!

1. Beri Pemahaman Sederhana tentang bulan Ramadhan dan Puasa

Salah satu cara ampuh dalam berbagai jenis trik parenting adalah sounding. Kekuatan sounding ini luar biasa lho! Komunikasikan dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh anak, bisa ditambah dengan cerita atau kisah yang menarik untuk anak, membacakan buku tentang ramadhan dan puasa. Memberikan pemahaman atau sounding pada anak tidak cukup hanya dalam satu kali dan satu waktu, butuh berulang-ulang dan dengan proses waktu. Sehingga jauh-jauh hari ketika mau memasuki bulan Ramadhan, baiknya sounding berkala. Tentu memberi pemahaman ini tidak dengan ketakutan atau ancaman ya, bangun kisah yang berbahagia menyambut ramadhan dan melaksanakan ibadah puasa ini.

2. Mulai dengan Waktu Singkat

Beberapa trik yang diajarkan orangtua dulu, jauh-jauh hari sudah mulai menerapkan 'puasa jajan'. Ya, ini juga salah satu trik yang bisa dilakukan untuk anak mudah beradapatasi ketika memasuki bulan ramadhan. Puasa setengah hari juga bisa menjadi salah satu cara untuk anak yang baru memulai belajar. Ikut sahur dan berpuasa sampai jam 12 siang, setelah berbuka jam 12 siang lanjut puasa lagi sampai magrib. Tidak perlu berekspetasi terlalu tinggi pada anak-anak yang baru belajar puasa, perlu toleransi lebih banyak dan mengedepankan proses dibandingkan hasil. Dalam proses belajar, tentu tidak ada yang sia-sia. Pelan tapi pasti, In Syaa Allah anak-anak mampu berpuasa full kelak.

3. Libatkan Anak dalam Aktivitas Menarik di bulan Ramadhan

Ketika berpuasa rasa-rasanya wakru jauh lebih lama dibandingkan ketika tidak berpuasa bukan? jangan heran jika keluhan anak-anak muncul "kok lama banget sih?". Hal ini pertu staregi juga agar anak-anak teralihkan dari rasa lapar dan hausnya. Salah satunya bisa buat kegiatan menarik selama Ramadhan, orantua perlu siapkan beberapa permainan atau kegiatan menarik yang bisa dilakukan bersama dirumah.

4. Ciptakan Lingkungan yang Mendukung

Sepupu yang seorang sindrom down kuat berpuasa tanpa keluhan, hanya saja ketika ia melihat makanan didepan matanya akan langsung dimakan begitu saja. Sehingga lingkungan ini perlu sekali dikondisikan apalagi terhadap anak-anak. Ketika berhalangan puasa jangan makan didepan anak-anak yang sedang belajar puasa, meyimpan camilan atau makanan upayakan tidak terlihat dan terjangkau oleh anak-anak.

Anak sulung sudah mulai sekolah dan ketika lingkungan sekolahnya mendukung dalam kondisi berpuasa semuanya, anak tetap enjoy menjalani puasa tanpa ada beban, malah lupa karena asik main dan berkegiatan di sekolah. Menciptakan lingkungan yang mendukung ini agaknya menjadi salah satu hal yang penting dalam proses belajar.

5. Beri Contoh dan Komitmen Orangtua

children see children do

Tentu role model adalah parenting terbaik ya. Hal ini yang biasanya jadi bahan pengingat bagi diri saya pribadi, ketika saya ingin anak-anak menjadi anak shaleh/ha, lalu apakah saya sudah berupaya menjadi ibu yang shalehah?, Ya begitulah. Sebelum menuntut anak-anak biasanya diri kita perlu menuntut diri sendiri dulu. 

Kemudian komitmen mengajarkan anak puasa ini juga perlu dikuatkan, jangan sampai banyak tidak teganya. Selagi kita melihat anak mampu/kuat, ketika ada beberapa keluhan yang muncul dari mulutnya, coba bangun jiwa semangat pantang menyerah kepadanya. Hal ini juga penting karena tidak sedikit juga orangtua yang jadinya 'tidak tega' karena keluhan-keluhan dan rayuan anak-anak untuk membatalkan puasanya, padahal anak baik-baik saja dan mampu untuk menjalaninya. 

6. Beri Apresiasi 

Mau berhasil atau tidak, apresiasi bisa diberikan karena anak-anak sudah mau berproses dan mencoba, hal itu juga penting untuk diapresiasi. Tidak harus reward, berikan ucapan terimakasih karena sudah mau mencoba dan berjuang itu sudah cukup untuk anak-anak. Beri motivasi untuk bisa kembali mencoba lagi besok. Semoga anak-anak memaknai belajar puasa ini menjadi sesuatu yang menyenangkan karena kita orangtuanya juga menjadi orang yang menyenagkan bukan menegangkan. 

Semua tips diatas tujuan utamanya adalah membuat anak bersukacita dalam belajar puasa dan menjalani hari-hari di bulan ramadhan. Sehingga kelak, ramadhan ini kembali mereka nantikan lagi kedatangannya, karena sebegitu menyenangkannya bulan ramadhan yang mereka jalani. Jika sudah begitu, anak-anak dengan sukacita melaksanakan puasa dengan keta'atan pada Allah sampau dewasa kelak, semoga ya! aamiin.

Ada tambahan tips apalagi yang bisa dibagikan nih teman? sharing di komentar ya!



Comments

  1. Nah itu hadiah. Biasanya diimingi dulu saat pertama belajar. Selanjutnya tidak diimingi lagi. Tapi langsung saja beri hadiah kalau berhasil. Jadi anak tidak berharap

    ReplyDelete
  2. Aku biasanya mengajak anakku untuk menyiapkan bukaan puasa atau suka jajan takjil, biar dia juga tau kalau vibesnya ramadan tuh hanya setahun sekali. Anakku dulu mulai puasa pas kelas 1 SD karena dia sudah mulai excited juga tentang puasa.

    ReplyDelete
  3. Jadi teringat zaman anak-anakku TK dan SD dulu. Mereka sudah mulai belajar berpuasa, mulai 1 jam, 2 jam sampai bisa full seharian. Memang kita sebagai orang tua harus pandai berkomunikasi dan mengejarkan ibadah puasa Ramadan agar mereka tidak terpaksa melakukannya. Beri pujian juga penting dan harus dong :) Apalagi jika menu buka puasanya istimewa, anak-anak sangat antusias :D

    ReplyDelete
  4. Anak-anak memang peniru ulung, jadi orang tua mesti jadi role model yang baik kalau ingin anaknya jadi baik. Bukan cuma ucapan menyuruh ini itu, tapi perlu aksi nyata dalam bentuk perbuatan baik yang bisa dilihat oleh anak-anak

    ReplyDelete
  5. Anak2 sebisa mungkin ajarin puasa dari kecil. Ada teman yang ga terlalu ketat ngajarin anak puasa. Akibatnya sampe smp pun anaknya terkadang malas puasa, padahal udah wajib. Yg lebih parah aku ada temen kantor dulu yg ga pernah puasa samasekali krn memang ga diajarin 😞.

    Ga pengen anakku begitu.

    Makanya dari kls 1 sd aku udh latih. Pelan2 dulu. Sampe jam 12, trus meningkat, dan skr udah bisa full.

    Toh ini bekal buat mereka ttp berpuasa kalo nanti sudah jauh dari ortu kan. Masalah apresiasi aku juga kasih kok. Biasanya dalam bentuk uang. Tapi aku anggab itu thr lebaran mereka😁. Biar semangat juga. Toh dulu aku pun begitu diajarin papa

    ReplyDelete
  6. Aku setuju sekali kalau untuk awalnya tuh ngajar kan anak jam berpuasa yang ringan dan sebentar saja dulu. Misalnya setuju dari sahur sampai dzuhur. Abis makan, lanjut lagi. Kita juga sebaiknya berikan reward juga sederhana saat anak berhasil saat latihan puasa

    ReplyDelete
  7. Meskipun harus diajarkan disiplin namun membiarkan mereka melakukan dengan kemampuan mereka memberi ruang bagi fisik dan mental mrk untuk siap pada waktunya, namun pembelajaran berpuasa memang harus dimulai sejak dini supaya mrk sudah paham banget dan terbiasa

    ReplyDelete
  8. Menjadi contoh teladan itu juga penting
    Kalau lihat orangtuanya saja gak semangat
    Anaknya pasti gak semangat
    Semoga dimudahkan selalu ya kita orangtua

    ReplyDelete
  9. Jujurly saya belum pernah ngasih hadiah sama anak2 selama mereka puasa. Pokoknya saya masakin kesukaannya aja biar mereka semangat saat berbuka dan sahur. Yang sangat-sangat penting kalau menurut saya ortunya harus kelihatan semangat menjalankan puasa. Jadi anak tertular juga semangat kita

    ReplyDelete
  10. Aku dulu waktu belajar puasa ya setengah hari dulu, baru ke sehari. Terus dapat hadiah juga. Sama Keponakan juga gitu, kasih reward. Paling utama ngenalin dulu sih karena itu yang utama. Jadi ngasih paham juga gimana Ramadan itu

    ReplyDelete
  11. Tantangan banget yaa.. mengajari anak berpuasa.
    Tapi in syaa Allah ini investasi terbaik orangtua untuk menanamkan keimanan. MashaAllaa~

    Aku dulu beneran bujuk anak-anak pas shaum tuh pake bahasa yang beda-beda, karena anak dua, dua-duanya usianya gak jauh. Jadi berasaaaa banget cari "klik"nya. Yang terbaik tetep sii.. melalui doa. Memohon dimudahkan, dibukakan pintu hati anak-anak dan dilembutkan mereka untuk bisa menjalankan perintah Allah.

    ReplyDelete
  12. Saya baru sampai mengajak anak ikut bukber di masjid karena banyak teman sebayanya. Tapi belum benar-benar mengajarkan tentang puasa. Bukan karena baru 5 tahun tapi karena situasi minggu awal Ramadhan kami ada kesibukan dan ketidaksenggangan plus sampai rumah kisaran jam 10 malam. Kasihan kalau diajak sahur.

    ReplyDelete
  13. aku jadi flashback ketika pertama kali mengajarkan dan melatih anakku saat baru mulai puasa, dan itu memang berproses sampai akhirnya anakku kuat untuk puasa seharian full selama 30 hari di bulan ramadan

    ReplyDelete
  14. Setuju banget kalau bisa ortu memberikan pemahaman tentang Ramadan, khususnya puasa, trus melatih anak2 juga dengan konsistensi, dimulai dari diri sendiri, karena anak2 mencontoh ortunya.
    Memberikan apresiasi akan memberikan anak kepercayaan diri bahwa mereka bisa berpuasa sesuai harapan yaa.

    ReplyDelete
  15. Sudah lengkap ini semua tipsnya. Lingkungan ini memang mempengaruhi banget ya. Aku baru nyadar sebaiknya emang anak-anak dikondisikan dulu dengan puasa jajan ya. Jadi pas bulan Ramadan mereka jadi lebih paham dengan puasa makan yang sesungguhnya. Terima kasih tipsnya ya Mak.

    ReplyDelete
  16. sudah lengkap tipsnya, biasanya godaan anak batal puasa jika cuaca terlalu panas, kaya di Aceh awal-awal puasa, dalam rumahpun terasa panasnya. ac hidup hampir 24 jam. hiburannya beburu takjil berbuka

    ReplyDelete

Post a Comment