Ramadhan Tahun Ini Berbeda

 Asaalamualaikum,

Ramadhan tahun ini berbeda, tidak sepeti tahun-tahun sebelumnya yang diisi kebersamaan dengan suami dan anak-anak. Tahun ini saya dan anak-anak di Bandung dan suami di Jakarta. Ya! ramadhan tahun ini terasa berbeda karena kami menjalaninya dengan kondisi Long Distance Married. Sebelumya, tidak pernah terbesit untuk LDM dalam kamus kami. Namun ternyata takdir berkata lain, entah takdir atau pilihan kami yang salah. Ya! mungkin juga ada keputusan kami yang salah atau tergesa-gesa tanpa banyak pertimbangan kedepan atau juga banyak dipengaruhi orang lain diluar kami. Namun kami selalu berfikir bahwa tidak mungkin terjadi kalau tanpa ijin Allah. 

Ramadhan tahun ini berbeda, anak sulung kami belajar puasa sampai full yang sebelumnya masih belajar setengah hari. Seperti dia yang begitu kesulitan beradaptasi 10 hari puasa pertama, begitu juga kami ketika bulan-bulan pertama menjalani LDM, sangat sulit. Terutama suami yang di Jakarta, mengerjakan segala sesuatunya sendiri tanpa ditemani, seminggu sekali pulang jika memang sempat pulang. Sayangnya pekerjaan yang kadang hadir di weekend membuat kami harus kembali bertahan tidak bertemu beberapa minggu. 

Sama seperti di bulan Ramadhan ini, kami baru bertemu di minggu pertama puasa saat munggahan, sedangkan minggu kedua dan ketiga kami akan melewatkan kebersamaan lagi karena jarak dan waktu. Suami tidak bisa meninggalkan pekerjaannya sedangkan anak tidak bisa meninggalkan sekolahnya. Dilematis memang, tapi inilah yang harus kami jalani. 

Ramadhan tahun ini berbeda, kami banyak melewatkan ibadah bersama, tidak saur dan terawih bersama seperti tahun-tahun lalu. Namun kami tetap memiliki doa yang sama yaitu kembali satu atap seperti dulu. Ramadhan ini jadi sarana bagi kami untuk benar-benar memohon jalan yang lebar dari Allah untuk kami bisa kembali bersama. 

Walau rasa-rasanya berat sekali menjalani LDM ini untuk aku dan suami pribadi, namun ternyata banyak Hikmah yang bisa kita petik dari kondisi ini. diantaranya :

  • Menghargai Waktu Bersama

Saat LDM kami merasakan banyak waktu bersama yang hilang, sering sekali suami chat kangen dengan anak-anak, minta foto dan video anak-anak lagi apa. Yang mungkin dulu ketika masih bersama kami banyak melewatkan kesempatan bermain secara mindfull bersama anak-anak. Keadaan jauh ini sangat membantu kami menghargai waktu bersama. Menghargai rasa rindu, apalagi ramadhan penuh dengan momen ibadah bersama yang harus ikhlas tidak bisa kami lakukan. Ketika suami pulang, kami jadi lebih menghargai waktu bersama, mengajak anak-anak bermain, jalan-jalan, makan bersama dan shalat berjamaah.

  • Menjalani Saat Ini dengan Penuh Kesungguhan

Belajar dari menghargai waktu bersama. Kami yang saat ini tinggal di orangtua masing-masing mencoba menjalani dan menikmati hari-hari bersama orangtua dan keluarga. Karena waktu dan kesempatan ini akan berlalu, akan berganti dengan kesempatan lainnya. Prioritas kami kembali satu atap, kemungkinan pindah itu besar sehingga waktu dan kesempatan bersama orang rumah saat ini juga terbatas. Kami menguatkan satu sama lain dengan mencoba menjalani hari-hari saat ini dengan kesungguhan karena mungkin saja tidak lama lagi kita kembali berpisah tinggal dengan orangtua.

  • Berdoa dengan Penuh Keyakinan

Ramadhan kali ini berbeda karena pengharapan kami begitu besar pada bulan penuh berkah di tahun ini. Semoga ramadhan ini menggiring doa-doa kami ke langit dan sampai pada Kuasa Allah Sang Maha Mengabulkan. Semoga kami segera kembali satu atap, ramadhan tahun depan bisa kembali bersama. Walau jarak dan waktu kami berbeda setidaknya doa kami yang melangit sama. Tentu doa perlu diiringi dengan keyakinan bahwa doa-doa kita akan dikabulkan Allah. Keyakinan yang kuat yang selalu kita tanamkan pada diri dan anak-anak ini semoga menjadikan energi positif untuk masa depan kami. 

Ramadhan tahun ini memang berbeda namun tetap harus dijalani dengan penuh syukur dan sabar. Nyatanya masih banyak sekali nikmat Allah yang mengalir pada keluarga kita sampai saat ini, Allah masih memberi kesempatan ramadhan tahun ini untuk lebih banyak memanjatkan doa-doa. Walau ramadhan kali ini berbeda karena kami harus berjauhan, namun semoga nilai ibadah kami bisa lebih baik, semoga doa kami lebih cepat terkabul, dan banyak semoga-semoga lainnya. 


Comments