Mengunjungi Pasar Tarogong Pacet Majalaya

Assalamualaikum,
Bingung mau nulis apa, padahal kadang ide bermunculan gitu aja terus lupa karena gak segera ditulis. Ya begitulah, padahal udah diingat-ingat kalau ada ide langsung tulis biar gak lupa, duh namanya emak-emak ya. Urus ini itu dulu jadi lupa lagi~ harap tidak dicontoh ya, hehe. 

Sambil menyusui coba cek galeri karena sudah ada peringatan memori penuh  mencoba mulai mensortir foto/video sebagian untuk di hapus. Eh ternyata banyak dokumentasi lama yang rencananya mau ditulis di blog. Yaudah mari kita tulis walau latepost banget, daripada tidak sama sekali mending kita dokumentasikan ceritanya disini. 

Liburan di Kampung

Kamu punya kampung halaman? Alhamdulillah aku masih punya nenek yang saat ini berdomisili di Pacet Majalaya. Perkampungannya masih terasa walau berada di perumahan. Suasana yang sepi, asri dan sejuk karena dekat dengan perbukitan ciri khas dari kampung halaman yang begitu bikin kangen dan betah berlama-lama disana. 


Liburan semester lalu, Nada berkunjung cukup lama di rumah buyut sekitar 1 minggu. Kami begitu betah disana apalagi masakan nenek selalu bikin candu, belum lagi bantuan urus anak-anak karena ada adik juga yang ikut berlibur disana. ahh serasa nyaman tenteram damai terutama buatku, hehe. 

Ada semacam pasar kaget disetiap hari selasa disana. Btw, untuk menuju ke pasar utama memang agak jauh harus naik ojek atau kendaraan pribadi karena tidak ada angkutan umum juga sampai ke kota. Jalannya juga tidak terlalu bersahabat karena turun naik cukup extreem walau alhamdulillah sekarang sudah dibuat aspal sehingga tidak terlalu horor, hehe. 

Warga sana mengandalkan warung sayur yang tidak terlalu banyak juga. Di daerah nenek-ku cuma ada 1 warung sayur terkadang juga siang sudah habis. 

Maka pasar kaget setiap hari selasa ini menjadi angin segar untuk para warga disana. Pasar kaget setiap hari selasa ini dikenal sebagai Pasar Tarogong karena berada di jalan dekat tanjakan dan belokan.

Mengunjungi Pasar Tarogong

Saat berlibur disana, kita juga menyempatkan mengunjungi pasar Tarogong. Nenek tentu sudah berangkat duluan sejak pagi, aku adik dan anak-anak nunggu agak siangan sekitar pukul 9 pagi. 

Berjalan kaki menikmati udara segar dan sejuk disana dengan jalanan yang kosong membuat hati nyaman. Belum lagi pemandangan yang Subhanlah Indah, matahari yang mulai muncul membuat badan hangat juga bukit dan gunung yang terlihat dekat menambah rasa ketenangan. Hal-hal seperti ini jarang ditemukan di kota bukan?.

perjalanan, gunungnya terasa dekat ya

Tidak terlalu jauh kami sudah sampai dan menyisir pasar tarongong. Tidak terlalu banyak yang dijual namun cukup untuk warga sekitar. Saat itupun suasana ramai namun tidak padat, mungkin karena penduduk sana juga belum begitu banyak ya. 

Sayuran, ikan, buah-buahan, baju, sendal/sepatu, aneka macam makanan, mainan, semua ada. Untuk belanja perdapuran nenek pasti sudah membelinya, sehingga kami jajan makanan dan mainan saja, wkwk. 
Benar saja! Ketemu nenek dengan membawa 2 keresek besar, apa lagi kalau bukan hasil buruan di pasar Tarogong ini, hihi.

Nada lagi pilih-pilih mainan
Beli baso cilok, antrinya Masya Allah, tapi mamangnya garcep.

Penjual dan pembeli saling sapa dan ramah satu sama lain. Budaya di desa memang lebih menenangkan ya. Terkadang terlintas keinginan untuk tinggal di desa saja, rasanya lebih nyaman. Namun kembali ke realitas yang harus bekerja/mencari cuan di kota. Okesip! Mungkin masa pensiun bisa jadi wishlist tinggal di desa, hehe. 

Liburan yang sederhana tapi bermakna ini bukan hanya dirasakan olehku, namun juga anak-anak. Masih ada nenek dan masih punya kampung halaman yang benar-benar di desa itu membuatku sangat bersyukur. 

Pulang langsung main gelembung

Sudah lama belum berkunjung lagi ke Majalaya, rasa rindu sudah dirasakan. Nada masih PAS, selepas itu kita berencana liburan lagi kesana. Menjenguk nenek dan menenangkan diri dari rutinitas kota. 




Comments

  1. Wah, di desa tuh suka ketemu pengalaman menarik ya

    ReplyDelete
  2. Aku juga ga sering datang ke pasar kaget begini mbaa. Sayangnya pernah ngalamin malah pas di Jakarta 🤣. Deket rumah sempet ada.

    Krn kampung suami di solo, itupun tengah kota, ortuku di Medan, bagian kotanya juga, jadi jarang nemu pasar begini 😅. Padahal asik Yaa. Pas ngeliat ada pasar kaget Deket rumah aja aku seneeng. Bisa belanja macem2, kebanyakan makanan kecil 😄

    Cakeeep banget kampungnya mbaa, suka liat gunung yg berasa dekeeet. 😍

    ReplyDelete

Post a Comment