Tips Agar Anak Mau Minum Obat Tanpa Dipaksa



Assalamualaikum,

Hai, apa kabar bu? Bagaimana anak-anak? Semoga semua dalam keadaan sehat ya. Pengalaman menjadi ibu memang tidak ada habisnya ya, kita dapat banyak belajar dari si kecil. Pusing gak sih bu kalau anak sedang sakit? Ditambah jika ada drama dalam minum obat.

Dulu aku sangat khawatir sekali apakah Nada akan seterusnya sulit minum obat sampai besar? Atau bahkan trauma minum obat?. Kekhawatiran ini berasalan, karena setiap Nada minum obat susahnya luar biasa, sudah mencoba berbagai macam cara, namun gagal, ujung-ujungnya aku kembali memaksa. Nada mengamuk meronta-ronta aku dekap dengan kuat, sampai ia tak mampu menolak, memasukan obat secara paksa ke mulutnya. Nada termasuk anak yang memiliki tenaga yang cukup kuat, sampai terkadang kewalahan memegangi Nada sendiri, jika tidak mampu aku minta tolong Bilal.

Bahkan pernah suatu ketika Nada sakit bapil dan dokter menyarankan untuk Nebu, aku dan Bilal kewalahan memegangi Nada ketika Nebu. Sepanjang Nebu ia menangis meronta-ronta, berapa kali alat nebu lepas, aku dan Bilal sampai kewalahan memegangi Nada ketika itu. Huh.

Mencoba Menghindari Pemberian Obat

Begitu terus setiap minum obat, batinku rasanya menolak memberinya obat, sungguh tidak tega. Namun jika membiarkannya terus sakit berlarut-larut dan tambah parah, malah bukan memberikannya solusi. Sampai saking lelah dan tidak teganya memberinya obat, aku sangat menjaga Nada agar tidak terserang sakit, namun ini benar-benar sulit.

Well, kita tidak tahu pasti virus bakteri datangnya dari mana, melarang ia bermain di area kotor, padahal sedang masanya ia bereksplorasi, banyak melarang malah akan memberikan kekakuan padanya. Tidak pergi-pergian keluar rumah, aduh aku tidak mampu, demi menjaga kewarasan tetap harus jalan-jalan keluar rumah walau hanya 1 minggu 1 kali. Mengajak anak bermain diluar rumah itu banyak manfaatnya juga. Jadi yang paling aku bisa adalah mengontrol asupan makanan dan minuman Nada, itupun jika memang Nada tidak dalam masa susah makan alias GTM 😅. Jika sedang susah makan, ya sudah makan apa saja yang penting ada makanan masuk. Alhamdulillahnya GTM Nada masih mau ngemil biskuit atau makan buah.

Sebisa mungkin aku menghindari pemberian obat pada Nada, contohnya ketika bapil, aku coba obat-obat herbal dulu seperti ;
  • Membuat air madu plus jahe
  • Dipijat seluruh tubuh menggunakan bawang merah dan minyak telon.
  • Membuat uap sendiri, caranya masak air sampai mendidih diberi minyak kayu putih, didekatkan pada Nada untuk dihirup uapnya. Biasanya saya buat posisi Nada tengkurap diatas kasur, dan uap disimpan di bawahnya. Ini dapat .membantu melegakan ketika hidung tersumbat.
  • Memberi obat herbal yang hanya dioles atau disemprot. Saya biasanya memberi Transpulmin, dioles ke bagian dada, leher dan punggung. Aroma terapi Botanina cold and flu, disemprotkan pada baju, bantal (ketika ia tidur). Ini juga membantu melegakan ketika hidung tersumbat.
Aku beri waktu pemberian obat herbal ini sekitar 5 hari, jika dalam waktu 5 hari belum ada perubahan atau dalam waktu 3 hari terlihat semakin parah, aku akan membawanya ke dokter dan memberinya obat atas resep dokter.
Ketika ia demam, suhu badan diatas 37.5° saya harus langsung memberinya obat, jika masih dibawah suhu itu cukup saya kompres dengan air hangat di lipatan-lipatan badannya, seperti ketiak dan lipatan paha, karena ketika dibiarkan dan suhu badan semakin naik akan tambah berbahaya untuknya.

Pengalaman Sakit yang dialami Nada

Sejauh ini alhamdulillah sakit yang dialami Nada adalah sakit yang menyerang bayi/balita pada umumnya, seperti :
  • Demam
  • Flu
  • Batuk
  • Roseola Infantum
  • Cacar
Nada minum obat tidak selalu karena sakit, ketika demam setelah vaksin dan demam karena tumbuh gigi, misalnya. Obatnya Pun tidak jauh-jauh dari obat penurun panas dan obat batuk pilek, bentuknya sirup dan puyer. Untuk puyer biasanya aku larutkan dengan air biasa atau air hangat.

Nada Sulit Minum Obat

Sejak bayi sampai usia -+9 bulan, Nada lancar sekali minum obat. Jelas ketika bayi sampai usia 3 bulan belum mampu menolak apa yang orang tua beri. Dulu masih menggunakan pipet, yang cenderung lebih lama dan berulang, aku memilih menggunakan pipet agar lebih efisien obat bisa masuk semua ke sesuai ml nya tanpa tumpah-tumpah, mulut bayi terlalu kecil untuk menggunakan sendok obat. Ini memang kurang efektif, pipet kan kecil jadi harus berulang kali ambil untuk mencapai ml obat yang dibutuhkan. Namun Nada sangat kooperatif mau dan tidak keberatan meminum obat secara berulang-ulang dengan pipet.

Di usia 4-8 bulan ia mulai tahu rasanya bahwa obat pahit, dan sudah bisa terlihat tidak suka dari gesture dan ekspresinya ketika diberi obat. Namun belum bisa menolak dengan meronta, ia hanya mampu memalingkan muka dan sesekali menangis. Lama kelamaan, masuk usia 9-15 bulan, ia mulai menolak minum obat ketika sakit. Kondisi yang aku ceritakan di atas bahwa ia mengamuk, menjerit, menangis ketika akan diberi obat. Ini sangat membuat aku khawatir, apakah Nada akan seterusnya sulit minum obat sampai besar? Atau bahkan trauma minum obat?.

Segala cara sudah dilakukan, dari mulai memberinya pengertian, menggunakan berbagai macam media seperti boneka, buku, mendongeng dll. Namun semua tidak mempan, alhasil aku kembali memaksa lagi dan lagi.

Ketika Nada Mau Minum Obat tanpa dipaksa

Dari semenjak usia 13 bulan terakhir ia sakit cacar, Nada tidak pernah sakit lagi sampai usia 16 bulan. Usia 17 bulan Nada sakit bapil dan aku mulai deg degan karena bapil tak kunjung sembuh sudah satu minggu. Yang membuat dagdigdug adalah ketika harus memberinya obat lagi. Mau tak mau, suka tak suka aku kembali memberinya obat, dan surprise banget ketika memberi pengertian seperti biasa ketika ia sakit dan harus meminum obat, tanpa gesture dan ekspresi tidak mau, tanpa rengekan, ia mau minum obat sendiri tanpa aku harus mengeluarkan effort lebih. Masya Allah, Alhamdulillah 😀.

Lalu aku berfikir, apa yang membuat ia kembali mau minum obat tanpa dipaksa? apa yang sudah dilakukan untuk membuatnya tidak trauma?. Mungkin karena beberapa kebiasaan yang aku lakukan terus menerus selama ia sakit dan minum obat ternyata berefek kuat sehingga ia mau minum obat tanpa dipaksa lagi. Berikut yang aku rutin lakukan 

1. Sounding

Memberinya pengertian setiap akan memberinya obat. Seperti ; "Nada lagi sakit, harus minum obat biar virus dan bakteri didalam kalah sama obat, Nada bisa cepat sembuh".
Sounding yang aku lakukan tidak hanya ketika mau minum obat, ketika sedang menyusui saya selalu memberikan pengertian sambil mendoakan dia supaya cepat sembuh. Karena ketika menyusui adalah posisi ternyaman dan terdekat dengan dia.

2. Berkata Jujur

Berkata jujur, tidak ada kebohongan, tidak ada ancaman. Seperti ; "Obatnya ada rasa pahit, tapi tidak apa-apa nanti minum yang banyak biar rasa pahitnya hilang".

3. Meminta Maaf

Ketika sudah memberinya pengertian dan berkata jujur namun tetap tidak bisa membuatnya mau minum obat, aku selalu meminta maaf ketika akan memaksanya. Aku akan membuatnya tidak nyaman dan ia pasti tidak suka sehingga perlu meminta maaf. "Karena Nada tidak mau minum obat sendiri jadi maaf ya ibu akan memaksa, demi kebaikan Nada supaya cepat sembuh karena ibu sayang sama Nada."
Setelahnya ia masih menangis meronta-ronta aku kembali meminta maaf dan memeluknya.

4. Mengajak Berdo’a Meminta Kesembuhan pada Allah

Ketika akan meminum obat aku selalu mengajaknya berdoa, baca bismillah dulu yuk, minta kesembuhan sama Allah, ‘Ya Allah sembuhkan Qatrunada, aamiin’. Setiap setelah shalat selalu mengajaknya berdoa dan memohon kesembuhan kesehatan dan kemudahan dalam meminum obat. Berdoa dulu selesai shalat ya nak, ‘Ya Allah beri Qatrunada kesehatan, kemudahan meminum obat supaya segera sehat. Aamiin’

Selain itu mungkin rentan waktu cukup lama ke sakit lagi jadi dia lupa kalau dulu sulit minum obat 😅. Namun aku sangat percaya kekuatan sounding terus menerus akan masuk ke alam bawah sadarnya.

Semoga bermanfaat 😊





Comments

  1. Aku rasanya termasuk beruntung Krn para bocah sampe di usia 8 & 5 sekarang ga susah ngasih obat. Mereka termasuk yg srg bgt ke RS, Krn batpil dan pernah kena penyakit agak parah dulu. Pengobatannya lumayan lama. Aku udh bersiap kalo sampe bakal rewel dikasih obat :(. Tapi ternyata ga samasekali. Aku hrs terimakasih juga ke babysitter anak2 sih mba, Krn dia yg ngajarin di awal supaya anak2 gampang dan ga menolka obat. Even yg rasanya pait mereka minum, walopun ngomel hahahah. Tp biasanya masing2 udh ngerti utk sedia buah ato madu, supaya rasa pait bisa ketutup.

    Si Kaka sejak 7 THN malah udh bisa tablet. Dan skr tiap sakit dia LBH sering minta tablet aja supaya gampang :D. Anaknya blm bisa nih.

    Cm walopun obat gampang, tp jgn tanya pas vaksin. Hampuuuuun itu. Perlu beberapa org yg megangin hahahahah

    ReplyDelete

Post a Comment