Faktor Penyebab Diri Menjadi Insecure


Assalamualiakum,

Sekarang ini rasa-rasanya insecrure atau merasa diri rendah dan tidak berharga sering sekali dijumpai atau dirasakan. Semenjak media sosial menjadi lingkungan aktif dalam hidup kita, kita nyatanya banyak membandingkan diri kita dengan kehidupan orang lain hanya dengan melihat postingannya di media sosial. Mau tidak mau, suka tidak suka memang media sosial mempengaruhi diri kita baik sadar atau tidak, seberapa besar pengaruh nya? yaa seberapa sering kita tinteraksi, seberapa intens kita menggunakan media sosial dalam hidup kita.
Keberhargaan diri ini disebut dengan Self-Esteem, yaitu Penilaian ini didasarkan pada seberapa besar penghargaan yang diberikan terhadap diri kita sendiri.
Apakah insecire wajar? Perasaan ini memang fluktuatif, kadang muncul kadang tidak, namun jika dibiarkan tentu akan semakin mendalam. Jika kita sudah merasa insecure segera sadari dan healing your self. Sebelum membahas apa saja yang harus dilakukan ketika diri merasa insecure, kita perlu tau sebenarnya apa saja sih faktor yang dapat membuat diri rendah atau perasaan tidak berharga ?

1. Pengalaman Gagal Berulang

Dari penelitian yang dilakukan Martin Slegman, ia menyimpulkan bahwa manusia dapat hilang kepercayaan atas kemampuan dirinya jika berulang kali terpapar kegagalan. Sehingga sebelum mencoba kembali ia merasa akan gagal lagi.
Namun menurut Albert ellis bukan sebuah peristiwa negatif, pengalaman gagal bukan hal membuat seseorang memiliki self esteem rendah. Namun interpretasi orang tersebut terhadap peristiwa yang dialaminya. kegagalan adalah hal dapat dialami siapapun namun penilaian diri yang negatif hanya akan terjadi pada orang yang akan memaknai kegagalan itu secara negaitif.

Nyatanya jika kita dipapar kegagalan kita past merasakan sedih dan kecewa pada diri sendiri sebelum akhirnya bangkit, pasti kita merasakan kecewa dulu ketika mengalamani kegagalan, banyak penyesalan, dsb. Namun kembali lagi pada interpretasi kita, jika menganggap itu sesuatu yang negatif maka mungkin kita akan menyerah, jika menganggap kegagalan sebagai sesuatu yang positif, kita akan bangkit dan mencobanya lagi.

2. Idel self Vs Real Self

Membandingkan idelanya diri kita dengan realnya diri kita. Inginnya kita dengan kenyataannya diri kita, contohnya ketika kita bercermin, banyak hal yang mungkin membuat diri kecewa karena tidak sesuai dengan keinginan. Inginnya ramping, ternyata kita berisi, inginnya tubuh kita berisi ternyata ramping. Inginnya hidung mancung, adanya hidung ya segini-gini saja. Sadari bahwa keinginan kita sebagai manusia tidak pernah ada habisnya, tidak pernah ada puasnya. Inginnya diri kita sempurna seperti bayangan idealnya diri, nyatanya kita masih punya banyak kekurangan. Sadari bahwa sempurna itu tidak selalu menjadi bahagia.

3. Membandingkan dengan Pencapaian Orang Lain

Rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau, Ketika jalan-jalan di medsos misalnya, melihat pencapaian orang lain lalu diri membandingkan dan merasa bahwa "aku mah apa atuh". Contoh extreem, kalau liat instagramnya nia ramadhani atau syahrini berasa diri kere dan kucel, wkwk.

Dalam hal apapun 'membandingkan' ini sesuatu yang dilarang, membandingkan anak kita dengan anak orang lain, diri kita dengan diri orang lain yang jelas latar belakangnya berbeda, pendidikannya beda, pengalamannya beda, keluarganya beda, bahkan kembar identikpun akan berbeda. karena pribadi is unik, setiap orang punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Jika kita harus banget membandingkan, ingin sekali membandingkan coba bandingkan diri kita sekarang dengan diri kita sebelumnya, apakah sudah lebih baik apa belum?

4. Melihat Kekurangan Diri Sendiri sebagai Upaya Pembenaran

Albert Ellis menggungkapkan bahwa orang yang memiliki self esteem yang rendah akan menggap kekurangan-kekuranagn yang ada dalam dirinya sebagai upaya pembenaran. Misalnya : ketika mencoba berbisnis lalu gagal, dan kita mengatakan bahwa memang kita tidak punya bakat dan keturunan untuk berbisnis. Atau ada orang yang sakit hati dengan lisan kita lalu kita berkata "aku memang seperti ini, mulutnya lemes, nyakiin orang". Padahal gak selalu begitu, kita bisa menjaga lisan kita, kita masih bisa bangkit, belajar dan mencoba bisnis dengan lebih baik.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Empat faktor ini merupakan penyebab kita merasa rendah diri, merasa diri tidak berharga. Jika kita terus mengulang-ulang 4 hal ini, jelas insecure yang dirasakan akan semakin dalam dan akan sangat menggangu kesehatan mental diri kita. Hindari 4 hal ini untuk menstabilkan self esteem dan selalu upayakan menghargai diri sendiri agar jiwa lebih sehat dan bahagia. :)

Comments

  1. Tulisan yg luar biasa. Terkadang saya pernah mengalami perasaan sperti itu. Tp sya selalu ingat, diri saya ya diri saya. Org lain ya org lain.

    Kalau berkenan, mampir jg di blog sya lazwardyjournal.com

    Terimakasi

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul ka, terimakasih ka sudah mampir. boleh-boleh nanti saya mampir ya.. :)

      Delete
  2. artikel menarik mba hikmah

    salam semangat

    ReplyDelete

Post a Comment