Pesan Pendidikan dalam Drama Sky Castle





Assalamualaikum,

Siapa yang suka drama korea?. Sayaaa. Drama korea digandrungi semua kalangan dari ABG sampai emak-emak kayak saya, hehe. Saya pribadi dari sebelum menikah suka menonton drama korea namun tidak sering. Apalagi ketika sudah menjadi seorang ibu, nonton drama korea ini sudah sangat jarang. Kalaupun ada kesempatan, jangka waktu nontonnya cukup lama karena banyak iklan, urus ini itu dulu, haha. Begitupun dengan drama ini, saya menonton sky castle sampai selesai dalam jangka waktu 2 bulan. Wow banget lama nya kan, wkwk.

Seperti lagu begadang dari Rhoma Irama, "begadang boleh saja kalau ada artinya…". Menonton pun sama, "menonton boleh saja kalau ada artinya…", hehe. Apalagi berupa drama yang durasinya panjang berepisode-episode, jangan hanya dapat refresh, tapi juga harus dapat nilai lebih dari hasil menonton. Yup, nilai hikmah dan pelajaran baik tentunya yang bisa kita ambil, baik itu dari pemikiran, sudut pandang dan tingkah laku. 

Sinopsis Drama Sky Castle

Sejujurnya saya belum pernah dan belum berpengalaman mereview drama secara detail. Saat ini hanya ingin fokus menuliskan hikmah/pelajaran yang saya dapat dari hasil menonton drama sky castle. Jadi saya memberikan sinopsis secara garis besarnya saja. Sky castle merupakan drama bergenre pendidikan dan keluarga. Menceritakan 4 keluarga yang merupakan kelas elit yang tinggal di sky castle, bagaimana mereka saling berlomba dalam kesuksesan karir dan kesuksesan keluarga, terutama pendidikan anak-anaknya. Ambisi orang tua yang ternyata mengorbankan anak-anak bahkan keluarganya sendiri, menjadi inti dari drama ini. Drama ini tidak kaku, tetap ada sisi komedi nya, saya tetap bisa tertawa setelah menangis, lalu menangis lagi setelah tertawa, wkwk




Dalam drama sky castle terdapat 4 keluarga dengan konflik berbeda, tentunya dengan pola pengasuhan berbeda pula. Berikut saya akan sedikit menggambarkan 4 keluarga dalam komplek sky castle yang diceritakan, yaitu :
  • Keluarga dr. Kang
dr. Kang dengan latar belakang keluarga keturunan dokter lulusan Universitas Negeri Seoul (UNS), yang dimana universitas tersebut menjadi terbaik dan terfavorit di korea. Ibu dr. Kang sangat terobsesi untuk menciptakan keturunan dokter pada 3 generasi. Apapun akan dilakukan demi ambisinya terlaksana. dr. Kang tumbuh menjadi seorang yang materialistis, karir/jabatan adalah yang utama baginya. dr. Kang tidak begitu peduli anak-anak nya, ia sepenuhnya mempercayakan pada istrinya, Han Seo Jin.
Han Seo Jin, berasal dari keluarga miskin dengan ayah yang pemabuk. Masa lalunya yang sangat memalukan baginya, sehingga ia menyembunyikan identitas aslinya termasuk pada kedua putrinya. Dengan latar belakangnya, sangat berambisi untuk memberikan yang terbaik untuk kedua putrinya terutama dalam pendidikan, bagaimanapun caranya.
  • Keluarga Profesor Cha
Prof. Cha merupakan satu satunya kepala keluarga yang bukan berprofesi sebagai dokter dalam komplek sky castle, ia berprofesi sebagai dosen hukum. Prof Cha terkadang merasa 'minder' karena bukan seorang dokter sehingga menutupinya dengan menyombongkan diri dalam kegiatan bedah buku yang diadakan di komplek sky castle. Prof Cha sangat mendikte soal pendidikan dan belajar anak-anaknya. Ia selalu mengungkit tentang masa lalunya yang miskin, sehingga terobsesi pada piramida, bahwa anak-anaknya harus mencapai posisi piramida teratas, terbaik dalam segi pendidikan.

Berbeda dengan istrinya, Noh Seung Hye, ia lebih santai tentang pendidikan anak-anaknya. Prioritasnya tentang kebahagiaan anak dibandingkan menuntut pendidikan pada mereka. Awal cerita, Noh Seung Hye takut dengan prof Cha dan tidak bisa melakukan apa-apa ketika anak-anaknya ditekan untuk belajar. Namun, setelah bertemu dan berdiskusi dengan istri dr. Hwang, lama kelamaan ia mampu membela anak-anak dengan cara yang unik untuk melawan otoritas suaminya. 
  • Keluarga dr. Hwang
dr. Hwang merupakan anak yatim piatu yang tinggal di panti asuhan milik orang tua istrinya. Sampai saat ini ia dan istrinya, Lee Soo Im mampu sukses tinggal di kediaman sky castle yang elit, walau awalnya mereka hanya keluarga sederhana di kalangan menengah. Keluarga dr. Hwang merupakan keluarga yang paling demokratis di antara keluarga di sky castle yang lain. Sosok dr. Hwang yang hangat, peduli dan ramah merupakan sosok ayah idaman dalam drama tersebut. Lee Soo Im juga merupakan sosok ibu idaman, walau Woo Joo bukan anak kandungnya namun Soo Im sangat menyayangi anak angkatnya tersebut dan memberi pengasuhan dan pendidikan yang baik untuk Woo Joo.
  • Keluarga dr. Woo
dr. Woo dan istrinya, Jin jin merupakan keluarga yang tidak terlalu memiliki ambisi, kurang konsisten, mudah mengikuti dan terpengaruh orang lain. Seperti orang tua pada umumnya, Jin Jin ingin putranya yaitu Soo Han pintar dalam akademik, sehingga menuntutnya untuk belajar. namun disatu sisi ia pun tak ingin menuntut anaknya dan ingin anaknya bahagia.

Pesan Pendidikan dalam Drama Sky Castle

Saya merasa banyak pesan pendidikan yang 'ngena' dalam drama ini. Hikmah yang bisa saya ambil dalam drama ini, diantaranya :
  • Jangan Korbankan Anak dengan Ambisi Orang Tua
Drama sky castle memberikan pesan bahwa jangan jadikan ambisi orang tua menjadikan anak-anak berkorban fisik dan psikis. Sebagaimana ibu dr. Kang dengan ambisi menjadikan 3 tingkat keturunannya menjadi dokter. Lalu, bagaimana ambisi profesor Cha dengan ambisi piramida nya yang tidak mampu ia capai, kemudian menuntut anak-anak mereka mencapai piramida teratas.
Diceritakan juga tentang pelatih Kim yang memiliki ambisi besar terhadap anak perempuannya, namun akhirnya anak perempuannya menjadi anak berkebutuhan khusus karena dirinya juga.
Hal ini dekat dengan keseharian kita, mungkin ayah/ibu sering menjumpai orang tua yang mengalirkan ambisi mereka pada anak-anak mereka, harus menjadi ini//itu, harus seperti ini/itu. Tanpa bertanya atau mendengarkan pendapat dan pemikiran anak-anaknya. Ini merupakan adalah hal kurang benar. Semoga kita terhindar dari sifat otoriter dan ambisi yang berlebihan ini ya ayah/ibu.
  • Jangan Membesarkan Anak Hanya untuk Menyombongkannya pada Orang Lain
Awal drama ini menceritakan bagaimana anggota sky castle ini sering melakukan pertemuan yang menjadi ajang menyombongkan keluarga mereka satu sama lain. Bagaimana karir para suami mereka, bagaimana latar belakang keluarga mereka dan bagaimana pendidikan anak-anak mereka bahkan bagaimana cara pengasuhan mereka pada anak-anak turut disombongkan.

"Anakku jadi peringkat 1 di sekolahnya loh"
"Anakku masuk ke kelas unggulan"
"Suamiku akan dipromosikan jadi Direktur"

Mereka saling memuji satu sama lain namun dalam hati Mereka terdapat rasa iri dengki yang membakar hati mereka. Setelah pulang dari pertemuan, kemudian mereka menuntut dan memaksa anak-anak untuk belajar belajar dan belajar agar bisa seperti bahkan lebih baik dari putri dari dr. Kang dan dr. Hwang. Apa yang mereka berikan untuk anak-anak hanyalah untuk bisa menyombongkannya pada orang lain. 
Inipun dekat dengan keseharian kita. Tak sedikit orang tua yang menuntut anaknya sukses sesuai ambisi mereka hanyalah agar dianggap sukses oleh orang lain, hanya untuk dilihat dan dipuji-puji oleh keluarga dan kerabat. Menjadi kebanggan tersendiri jika bisa menyombongkan kesuksesan meteka pendidik anak-anak yang sukses. Self reminder banget buat saya dan suami pribadi, jangan sampai apa yang kita beri pada anak hanyalah agar dilihat orang lain.
  • Pendidikan Emosi dan Karakter Jauh Lebih Penting daripada Pendidikan Akademik
Putri dr. Kang merupakan anak yang pintar namun tidak ada yang mau satu kelompok dengannya. Teman-temannya menyebut ia egois, tidak mau menerima saran dari orang lain dan merasa paling baik. dr. Kang sendiri merupakan dokter yang juga tidak bisa beretika baik dengan pasiennya, tidak peduli ketika ada pasien korban malpraktek nya. Dari hal itu saja para orang tua bisa mengambil pelajaran bahwa nilai mata pelajaran anak bukanlah segalanya, pendidikan akademik anak bukanlah yang utama. 

Drama sky castle menggambarkan pendidikan emosi dan karakter jauh lebih penting, dalam drama ini yang digambarkan memiliki pendidikan emosi dan akademis baik adalah keluarga dr. Hwang.

Saat ini sudah banyak yang menggalakkan pendidikan karakter yang mengedepankan pendidikan emosional dan spiritual dibandingkan intelektual. Mari para ayah/ibu untuk menjadikan anak-anak kita tidak hanya pintar namun berkarakter sopan, berani, juga memiliki empati tinggi, peduli terhadap sesama.
  • Buat Anak Belajar dengan Nyaman dan Happy
Prof. Cha mengajak anak-anak belajar dengan memaksa, masukkan mereka ke ruang tertutup dan gelap, diberi waktu yang singkat untuk menyelesaikan soal, ditambah lagi dengan suara detak jam dalam piramida yang ia miliki. Hal tersebut dilakukan untuk membuat anak-anak nya fokus belajar, padahal kenyataannya anak-anak menjadi stres berada dalam situasi belajar yang sangat tidak nyaman dengan penuh ketegangan.
Orang tua memang seharusnya mengenalkan anak-anak belajar dengan nyaman dan happy. Sehingga belajar bukan lagi sesuatu yang menakutkan dan mereka bisa belajar tanpa diminta apalagi dipaksa. 
  • Peran Ayah dan Ibu dalam Pendidikan Anak
Masalah pendidikan anak bukan hanya tugas seorang ibu, melainkan ayah juga. Dalam drama sky castle menceritakan bahwa dr. Kang tidak begitu peduli urusan pendidikan anak-anaknya, ia percayakan sepenuhnya pada istrinya. Sampai saat istrinya salah mengambil arah, dalam hal memilihkan tutor untuk putrinya dan berada dalam masalah dilema yang cukup besar. 
Peran orang tua ideal dalam drama sky castle ini adalah keluarga dr. Hwang. Dimana suami-istri saling support, saling mengobrol dan bercerita tentang masalah masing-masing sehingga ketika ada yang salah atau melewati batas bisa saling mengingatkan satu sama lain.
Ya, peran ayah dan ibu dalam pendidikan anak sangatlah penting. Dua-duanya punya peran yang urgensi dalam tumbuh kembang anak-anak.
  • Setiap Anak Berbeda, Jangan Bandingkan
Setiap individu itu unik, memiliki sifat, sikap, minat dan bakat yang beragam, berbeda satu sama lain. Sehingga salah besar jika kita membandingkan anak satu dengan anak yang lainnya karena setiap anak unik dan berbeda satu dengan yang lainnya.
Seperti dalam keluarga Prof. Cha, ia memiliki anak kembar yang tidak identik, namun mereka tetaplah berbeda. Yang satu lebih cuek dan mampu belajar dibawah tekanan, yang satu lagi kurang mampu belajar dibawah tekanan dan memiliki sifat empati yang tinggi.
Self reminder lagi untuk saya dan suami, untuk ayah/ibu semua juga untuk berhenti membandingkan anak dengan anak lainnya, they difference. 
  • Belajar Tidak Harus dalam Pendidikan Formal
Pendidikan, pelajaran tidak hanya didapat di bangku sekolah. Malah banyak pelajaran yang didapat dari pengalaman sehari-hari di luar sekolah. Yup, banyak dari kita para orang tua yang sangat sangat khawatir tentang pendidikan dan sekolah anak-anak mereka padahal hei itu hanya sebagian kecil saja dari pendidikan yang sebenarnya. 
Putri dr. Kang harus merelakan off school selama 1 tahun untuk memperbaiki keluarganya dan mengangkat kebenaran dan kejujuran. Lalu Woo Joo putra dr. Hwang memilih off sekolah dan berkelana keliling negara untuk mencari pengalaman dan pembelajaran.
Sekarang banyak sekolah informal seperti sekolah alam, dsb. Ini menyatakan bahwa belajar tidak harus disekolah formal ko. Nilai bukanlah segala-galanya di dunia ini. 

Banyak pesan / hikmah yang saya dapat dalam drama sky castle ini, terutama tentang pendidikan dan pengasuhan anak. Poin-poin diatas cukup mewakili inti dari pada pesan moral dalam drama ini. Adakah yang mau menambahkan teman-teman? 😊




Comments