Orang yang Tidak Akan Mendapat Syafaat

 

Assalamualaikum, 

Salah satu yang sangat dikangenin di Bandung adalah kajian MPI (Majelis Percikan Iman) yang dulu hampir setiap minggu dihadiri. Kangen sekali rasanya, terlebih memang belum menemukan kajian yang nyaman setiap minggu di Jakarta. Kajian percikan iman menjadi nyaman karena ramah anak, ada halaman yang sangat luas di depan masjid dan speaker terdengar jelas sampai lapangan tersebut. Sehingga anak-anak bisa sambil bermain, tidak jenuh dan bosan karena harus duduk diam di dalam masjid. Para orang tua pun lebih nyaman mendengarkan kajian sembari mengenalkan tholabul ilmi pada anak-anak.

Sudah Allah takdirkan hari ini aku dikasih kesempatan datang lagi ke kajian MPI setelah sekian lama, dan tempatnya memang pas di STT Telkom yang ramah anak. Sekalian janjian dengan sahabatku Icha untuk ketemuan, karena sudah lama juga kita tidak ketemu. Kajian hari ini ust. Aam Amiruddin membahas kelanjutan materi dari munggu lalu tentang Syafa'at. Minggu ini judulnya adalah Orang-Orang yang Tidak Mendapat Syafa'at. Tujuannya tentu agar kita dapat menghindari diri dari prilaku yang menjauhkan kita dari syafa'at. Ada 4 poin yang disampaikan, yaitu :

1. Orang yang Kufur Nikmat

Sebelum membahas kufur nikmat ust. Aam menjelaskan tentang Kufur I'toqodi, yaitu orang yang tidak beragama islam atau disebut kafir. Istilah kafir itu terminologi internal bahasa kita (islam), karena Allah memang menyebut dengan sebutan kafir (non muslim). Kufur I'toqodi sudah jelas tidak mendapat syafaat karena memang bukan dari golongan yang menyembah Allah. Mengapa? Karena semua agama itu baik tapi hanya agama islam yang benar. Agama yang diterima disisi Allah hanyalah islam.
Kufur nikmat yang akan dibahas disini adalah orang muslim/ yang beragama islam namun mengingkari nikmat-nikmat Allah padanya. Ingat, nikmat itu bukan hanya uang/materi namun juga kesehatan, waktu luang, keluarga, dsb. Ketika dia mengaku muslim namun ia mengkufuri nikmat Allah, ini salah satu hal yang tidak akan mendatangkan syafa'at.

"Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa'at. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim." ( Q.S. Al-Baqarah : 254)

Membelanjakan di jalan Allah atau Infaq, tidak selamanya berupa uang, ada kalanya kita menginfakkan tenaga, waktu, pikiran, dsb. Yang tujuannya dijalan Allah/untuk kebaikan.

2. Orang yang Diperbudak Setan

Apapun yang dibisiki setan dia ikuti. Ada surat yang dianjurkan dibaca sebelum tidur, sebelum membaca doa sebelum tidur, yaitu ; An-nas, Al-Falaq dan Al-Ikhlas. Surat An-nas untuk kita berlindung dari godaan jin dan manusia, sedangkan Al-Falaq untuk meminta perlindungan dari jin dan manusia yang sudah berkolaborasi menjadi tukang sihir/dukun. Dan surat Al-Ikhlas tauhid kita bahwa hanya Allah tempat kita berlindung dari kejahatan. Sehingga ketiga surat ini jangan lupa diamalkan setiap sebelum tidur agar kita terhindar dari kejahatan setan.

"Maka mereka (sesembahan itu) dijungkirkan ke dalam neraka bersama orang-orang yang sesat, dan bala tebtara iblis semuanya. Mereka berkata sambil bertengkar di dalamnya (neraka). Demi Allah dahulu (di dunia) dalam kesesatan yang nyata, karena kita mempersamakan berhala-berhala dengan Tuhan seluruh alam. Dan tidak ada yang menyesatkan kita kecuali orang-orang yang berdosa. Maka (sekarang) kita tidak mempunyai seorang pun pemberi syafaat (penolong), dan tidak pula mempunyai teman yang akrab." (Q.S. Asy-Syu'ara : 94-101)

Kelak di hari akhir, orang yang diperbudak setan berkata bahwa tidak ada yang dapat menolongnya akibat dari dia selalu mengikuti dorongan buruk (bisikan setan).

3. Orang yang Tidak Percaya Hari Akhirat

"Dan kami mendustakan hari pembalasan, sampai datang kepada kami kematian. Maka tidak berguna lagi bagi mereka syafaat (pertolongan) dari orang-orang yang memberikan syafaat." (Q.S. Al-Muddassir : 46-48)

Ayat tersebut merupakan cerita orang-orang yang berada di Neraka Syaqor, bahwa mereka tidak shalat, tidak pernah peduli dengan orang miskin, membicarakan yang bathil bersama dengan orang yang membicarakannya dan mendustakan hari kiamat sampai tiba-tiba kematian menjemput mereka.

4. Orang yang Mempermainkan Agama

"Dan tinggalkan lah orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau, dan mereka telah ditipu oleh kehidupan dunia. Peringatkanlah (mereka) dengan Al-Quran itu agar masing-masing diri tidak dijerumuskan ke dalam neraka, karena perbuatannya sendiri. Tidak akan ada baginya pelindung dan tidak pula pemberi syafa'at selain daripada Allah…….."
 (Q.S. Al-An'am : 70)

Demi kekuasaan dia menjual agama. Agama dijadikan alat untuk 'berjualan' itu merupakan salah satu contoh orang yang menjadikan agama sebagai permainan/senda gurau.

Jadi bagaimana teman? Semoga jadi bahan intropeksi kita bersama agar terhindar dari golongan orang-orang yang tidak mendapat syafa'at. Insya Allah, Aamiin yra.

Comments