Kegiatan Bersama Anak Bikin Ribet? Simak Alasan Berikut


Assalamualaikum,

Apa kabarnya teman-teman? semoga sehat selalu ya. Bagaimana hari-hari bersama anak dirumah?. Beberapa kali saya pernah ditanyai tentang bagaimana sih berkegiatan seharain bersama anak dirumah? actualy untuk yang full time dirumah, dari melek sampai merem lagi sama anak-anak, setiap hari. wow! bingung gak tuh ngapain aja?. Dan lagi tidak sedikit ibu yang berencana menjadi ibu rumah tangga lalu was-was, ngapain aja nanti dirumah sama anak? bakal bosen gak ya?, repot gak ya? dsb. Rasa ke khawatiran ini sangatlah wajar. Tapi coba kita cermati lagi, benarkah bermain dengan anak-anak itu ribet? 

Membuat kegiatan bermain dengan anak memang salah satu cara mengisi kegiatan dirumah. Sekarang sangat mudah sekali aksesnya, banyak buku-buku montesori, bahkan printable free pun sudah bisa teman-teman dapatkan di media online. Beberapa mom blogger baik hati membangikan printable secara free di blog mereka. Atau teman-teman bisa seacrh "Ide bermain anak usia ....", akan muncul banyak sekali ide. Mudah dan murah hanya mau action aja sebenarnya. 

"Tapi Aku Gak Serajin Itu"

Melihat sebagian ibu yang memiliki jadwal bermain dan belajar bersama anak-anak mereka. "duh aku gak serajin itu". Bagusnya sih jadi termotivasi ya, "ah aku juga ingin seperti itu buat anak-anakku", tapi ya manusiawi juga jika kita memang gak bisa kayak mereka, dan memang gak harus juga ko, keadaan situasi setiap ibu berbeda-beda, kita yang lebih tau apakah kita mampu atau tidak. 

Berkegiatan dengan anak itu boleh terjadwal, boleh tidak. Boleh mempersiapkan, tidak juga ya tidak apa-apa. Jangan merasa terbebani hanya dengan melihat ibu lainnya memiliki jadwal bermian/belajar struktural untuk anaknya. Jika kita tidak bisa ya gak apa-apa juga, tidak ada yang mengharuskan juga ko. 

Tapi... Pirnsipnya...

Prinsipnya adalah setiap hari harus ada kegiatan yang menstimulasi perkembangan anak. 

Aku? bikin jadwal ketika semangat, tidak bikin jadwal juga ya tidak apa-apa juga, malah aku banyaknya fleksibel mengikuti kegiatan ibunya. Misalnya :

Aku sedang masak, ya ajak Nada aja, kasih wajan, aku potong sayur minta bantuan dia masukin ke wajan. Aku nyuci pakai mesin, ya udah diikutsertakan aja Nada, bantu masukin cucian kotor ke mesin. Atau ketika lagi nyuci gak pake mesin, ya udah kasih aja dia beberapa baju kecil buat ikutan nyuci, seneng deh dia main air. Dan jangan salah, itu semua stimulasi loh, istilahnya practical life skills

Practical Life Skills

adalah suatu kegiatan kehidupan sehari-hari secara langsung dalam proses belajar pembekalan keterampilan hidup (life skill). Tujuan pengembangan practical life bagi anak (Depdiknas, 2007), yakni :

  1. Menyadari atau mengenal perilaku yang dikehendaki dalam kehidupan sehari-hari.
  2. Menolerir adanya ragam perilaku yang mencerminkan adanya keragaman nilai.
  3. menerima perilaku yang dikehendaki dan menolak prilaku yang tidak dikehendaki, baik oleh diri sendiri maupun orang lain.
  4. Memilih perilaku yang mencerminkan nilai-nilai yang dikehendaki, misalnya disiplin, mandiri, sopan, ramah, hormat, dan menghargai orang lain.
  5. Menginternalisasi nilai-nilai yang baik sebagai bagian dari kepribadian yang menuntun perilaku sehari-hari.
Adapun berbagai aktifitas practical life untuk pribadi, seperti makan sendiri, menuang air dan minum dari gelas sendiri, mencuci muka sendiri, menggosok gigi, membuka tutup wadah, memakai dan membuka baju sendiri, dan lain sebagainya. 

Hal-hal sedernaha tersebut nyatanya adalah stimulus yang baik untuk tumbuh kembangnya, sehingga jangan merasa 'direpotkan' karena tumpahan air, kotor bajunya, dsb. Anak masih perlu belajar dan penting sekali orang tua mendampinginya. 

Solotary Play

Dan lagi, anak usia 3 tahunan sudah tidak selalu ingin menempel pada kita, anak juga sudah bisa solotary play, Yap! ada saatnya dia ingin main sendiri. Beberapa manfaat solo play :
  1. Mengeksplor lebih luas aktifitas bermainnya dengan caranya sendiri.
  2. Mengasah kreatifitas dan imajenasi.
  3. Belajar pengambilan keputusan dan pemecahan masakah.

Jadi Aktifitas Bersama Anak Itu...

Simple dan Fleksibel sekali berkegiatan bersama anak itu.
Jika anak asik ber-solo play, kita bisa melakukan pekerjaan lain. Jika anak minta ditemani dan kita sedang berkegiatan, bisa mengikutsertakan anak dalam kegiatan kita. Jika kita sedang santai, mari temani bermain bersama anak. Belum mempersiapkan permainan? bisa main apa saja yang ada dirumah.

Jika kita mau saja melihat kedalam, bahwasanya anaklah yang sangat pengerytian atas kondisi kita. Aluh-alih merepotkan, anak-anak malah yang selalu mencoba memahami pilihan kita dan menerimanya.

Anak hanya butuh dianggap dirinya 'ada'. Temanilah dengan sepenuh hati. Jiwa raga kita benar-benar hadir ketika bermain bersamanya. Maka sesederhana apapun kegiatannya, ia akan sangat bahagia.

Memutuskan memiliki anak memang harusnya dengan kesadaran akan konsekuensi dan tanggungjawab yang dipikul untuk menjadi orang tua. Jadi, merasa 'direpotkan' anak nyatanya menjadi pilihan kita yang memutuskan punya anak, lha.. masa nyalah-nyalahin anak. :D

Comments

  1. iyess setuju banget kalo punya anak apalagi masih dalam periode emas, harus banget lakukan stimulasi setiap harinya yaa.. karena itu penting banget untuk tumbuh kembang anak dan juga sangat mempengaruhi masa depan anak kelak, semoga kita sebagai ibu senantiasa diberikan kesehatan ya sehingga bisa menstimulasi anak setiap hari dengan baik

    ReplyDelete
  2. aku selalu meluangkan waktu untuk main bersama dengan anakku satu-satunya terutama di usia balita, karena memang menyenangkan dan rasanya happy aja, anak pun ikutan happy

    ReplyDelete
  3. Iya sih bener. Jangan jadi malah bikin kita stress karena terlalu bikin target. Tarik ulur klo aku bilang. Ada klanya kita minta anak belajar sengan cara yang kita siapkan. Ada pula kalanya membiatkn mereka belajar dengan caranya sendiri.

    ReplyDelete
  4. Bener banget mbak Hikmahnisa, pastinya waktu berkualitas harus kita miliki bersama anak dan keluarga. Walaupun kita sebagai Emak pun memiliki kesibukan juga, tapi pastikan untuk bisa membersamai anak-anak kita.

    ReplyDelete
  5. Anakku sudah mau usia 7 tahun dan 11 tahun. Mereka sudah mulai nggak nempel terus. Lalu mulai deh ada rasa "waduh, ini bocah cepet amat gedenya". Padahal, di masa ini kami masih sering main sampai uyel2an lho. Anak laki semua, jadi emaknya pun sering diajak smackdown di kasur. Suatu hari pasti akan kangen banget masa-masa ini.

    ReplyDelete
  6. Hahaha nampol banget ini. Jangan nyalah-nyalain anak ya kan. Toh yang mengambil resiko di awal udah tau

    ReplyDelete
  7. Memutuskan untuk memiliki anak, artinya kita siap untuk menempuh petualangan baru yang tidak biasa dan luar biasa: being parent. Belajar hal-hal baru dengan membersamai tumbuh kembang anak. BUkankah anak adalah "buku" yang tak akan ada habisnya untuk dipelajari?

    ReplyDelete
  8. Bagi saya bermain dengan anak itu menyenangkan, gak bikin ribet. Apalagi kalau permainannya menyenangkan, bisa mempererat bonding dengan anak.

    ReplyDelete
  9. Waah ide bagus nih. Kenapa aku gak kepikiran ajak dia masak atau masukin baju ke mesin cuci ya. Kan stimulasi juga tuh

    ReplyDelete
  10. Walau aku belum punya anak dan ngga punya pengalaman mengurus juga, aku coba memahami gimana kerepotan para emak. Tapi selama enjoy ngajak anak-anak bermain atau mendampingi mereka, pasti ikatan emosi makin kuat ya Mba. Gapapa sekarang ribet, karena nanti waktu mereka dewasa jadi paham bahwa orang tuanya bersedia luangin waktu karena ingin yang terbaik :). Menurutku jadi orang tua itu ya, seru :D.

    ReplyDelete
  11. Setuju mbak, anak harus terus mendapat stimulasi untuk tumbuh kembangnya dan peran ortu sangat dibutuhkan

    ReplyDelete
  12. Kegiatan stimulasi bersama anak usia 2 tahun ke atas ini lumayan masih tergolong mudah ya mbk. Anakku dr usia 3 tahun kalo lagi lihat aku jemur baju suka ngikut bantu lho haha

    ReplyDelete
  13. Huu umm banget, kak..
    Gak selamanya juga kok kita membersamai anak. Ketika mereka sudah mandiri, kelak...pasti kita akan merindukan masa-masa mebersamai anak seperti saat ini.

    Jadi,
    Dinikmati prosesnya. Bismillah..

    ReplyDelete

Post a Comment